Jakarta – Media Indonesia Times | Berkaitan dengan kasus dugaan korupsi dana hibah yang menyeret Sahat Tua Simanjuntak Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan untuk mencari dokumen terkait di ruang Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Penggeledahan di ruang Gubernur Jawa Timur itu lantas memantik respons dari pengamat politik Rocky Gerung. Dia menduga peristiwa tersebut sarat dengan muatan politis. Sebab, jelas Rocky, Khofifah merupakan calon kuat calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies Baswedan dalam pemilu 2024 nanti.
“Khofifah itu potensi jadi wapresnya Anies Baswedan,” sebut dia dalam kanal youtubenya, dilihat Rabu, 28 Desember 2022.
Dia juga menduga bahwa langkah penggeledahan itu sebagai upaya untuk mencegah Anies Baswedan menjadikan Khofifah sebagai wakil presiden. Mengingat, jika berhasil menguasai Jawa Timur, peluang Anies menang dalam pemilu akan makin besar.
“Anies bisa memenangkan semua daerah. Kalau Jawa Timur dia enggak pegang? Itu artinya enggak bisa jadi presiden,” tandasnya.
Akan tetapi, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri membantah semua tudingan tersebut. Dia juga merasa bingung dan heran dengan jalan pikiran Rocky Gerung.
Semuanya, selalu dikaitkan dengan Anies Baswedan. “KPK penyelidikan perkara korupsi Formula E dibilang Firli menjegal Anies,” sebutnya.
Begitu juga ketika lembaga antirasuah yang dia pimpin bergerak ke Jawa Timur dan melakukan penggeledahan.
“KPK geledah kantor Gubernur Jatim juga dibilang ada hubungan dengan Anies. Jadi apa-apa yang dilakukan KPK untuk menjegal Anies,” tukasnya kepada awak media.