Surabaya – Media Indonesia Times | Sembilan calon PPIH (Petugas Penyelenggara Ibadah Haji) asal Kabupaten Banyuwangi mengikuti ujian tahap ahir Petugas Haji baik Kloter maupun PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Selasa (31/01/23).
Para calon petugas tersebut untuk mengisi posisi sebagai TPHI (Tim Pemandu Haji Indonesia) atau Ketua Kloter, TPIHI (Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia), dan satu orang mengikuti tes calon PPIH Arab Saudi.
Pelaksanaan Computer Assisted Test (CAT) Seleksi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji tahap pertama yang diikuti 1179 peserta se-Jawa Timur pada pekan lalu, telah menyaring 375 peserta yang berhak mengikuti seleksi tahap kedua.
Untuk Kabupaten Banyuwangi pada tahap pertama ada 36 pendaftar yang lolos seleksi administrasi.
Abdul Haris, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh merinci dari 375 orang peserta seleksi tahap kedua, 157 orang mendaftar ketua kloter, 164 orang sebagai Pembimbing Ibadah Haji, serta 54 peserta untuk pendaftar PPIH Arab Saudi.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Dr Moh Amak Burhanudin menyampakan bahwa dari calon TPHI, dan TPIHI masing masing 4 orang untuk dipilih 2 terbaik.
“Dari 4 calon TPHI akan dipilih 2 terbaik, begitupun dengan TPIHI,” ungkapnya.
Kegiatan yang dibuka Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Husnul Maram tersebut diikuti calon petugas haji se Provinsi Jawa Timur.
“semua mempunyai kesempatan yang sama sesuai dengan mekanisme yang ada,” ungkapnya.
Lebih lanjut Husnul Maram menyampaikan bahwa jika ditemukan kecurangan atau terbukti kolusi akan dibatalkan keikutserraannya.
Adapun sembilan calon tersebut adalah Zaenal Abidin pada Posisi PPIH Arab Saudi, Syafaat Khoirud Dawam, Nur Saeean fan Rofik Burhanudin Ahmad sebagai calon TPHI sedangkan calon TPIHI dua orng berasal dari ASN Kementerian Agama yakni Mukl8s dan Saeroji dua lainnya dari pesantren dan Akademisi yakni Indy NajmudSaqib dari Pessntren Darussalam dan M. Lukma3n, Rektor IAI Ibrahimy Genteng.
Husnul Maram menyebut, untuk meningkatkan prinsip akuntabilitas petugas haji yang memiliki kompetensi dan integritas, maka perlu adanya peningkatan rekrutmen yang selektif, dimulai dari seleksi administrasi dan tes kompetensi dengan metode CAT, ujian pendalaman tugas dan wawancara.
Ia menuturkan, mulai tahun ini tes kompetensi berbasis CAT sudah diterapkan sejak seleksi tahap pertama di Kabupaten / Kota. “Hal ini dilakukan untuk mendapatkan petugas yang kompeten dan petugas yang tidak gagap dengan teknologi,” ungkapnya.
Seluruh calon peserta, tandas Kakanwil mendapat kesempatan yang sama untuk menjadi petugas haji melalui persaingan yang sehat dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Seluruh pihak terkait hendaknya bersikap sportif, konsekwen dan konsisten serta lebih mengutamakan profesionalisme,” tuturnya.
Ia menegaskan, pelaksanaan seleksi ini dilaksanakan secara adil dan transparan, serta proses seleksi tidak ada pungutan biaya, maupun transaksi apapun, dalam bentuk apapun dan kepada siapapun untuk bisa meloloskan seseorang menjadi petugas haji.
Sementara itu, Direktur Bina Umroh dan Haji Khusus, Nur Arifin yang turut hadir dalam pembukaan seleksi berharap melalui rekrutmen ini dapat menghasilkan calon PPIH Kloter dan PPIH Arab Saudi yang memiliki dedikasi, loyalitas, dan profesional.
Adapun sesuai rencana perjalanan haji (RPH) Tahun 1444H/2023M, jemaah haji kloter pertama akan masuk asrama haji tanggal 23 Mei 2023 dan kloter terakhir akan diberangkatkan tanggal 22 Juni 2023, sedangkan wukuf di Arafah pada tanggal 27 Juni 2023. Adapun awal kedatangan jamaah haji di tanah air tanggal 4 Juli 2023 dan akhir kedatangan pada tanggal 3 Agustus 2023. (syaf))