BANDUNG — Ketua Umum organisasi Fast Respon Polri, Agus Flores, berharap setelah disediakan Flyover Kopo kemacetan di Kota Bandung tidak lagi terjadi.
Menurut Agus sejak beberapa waktu lalu kini pemandangan di sekitar daerah persimpangan Kopo, Cibaduyut, dan Pasir Koja di Kota Bandung, Jawa Barat, tidak lagi semrawut karena kemacetan.
Di tempat tersebut lalu-lintas tidak lagi tampak berjubel. Sebagian kendaraan tampak mendaki Flyover Kopo yang diresmikan belum lama ini.
Peresmian Flyover Kopo dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan memijit tombol yang langsung diikuti raungan sirine pada Minggu 5 Maret 2023.
Setelah itu Presiden Jokowi menandatangan prasasti di Kolam Retensi Andir, Kabupaten Bandung.
“Untuk mengurai kemacetan dan memperlancar lalu lintas di Kota Bandung kita sudah bangun Flyover Kopo dengan biaya Rp288 miliar,” kata Presiden Jokowi.
Flyover Kopo membentang di Jalan Soekarno-Hatta sepanjang 1,3 km di daerah Kopo yang merupakan jalur utama bagi para komuter untuk wilayah Cimahi-Bandung serta penghubung Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.
Jembatan layang ini mulai dibangun pada November 2021 dan telah selesai September 2022. Flyover Kopo telah dibuka untuk umum pada Sabtu 1 November 2022 silam.
Mendampingi presiden, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur jembatan, flyover dan underpass akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas.
Dikatakan pula dapat memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian kota dan kawasan.
Untuk di Kota Bandung, Menteri Basuki menyampaikan masih ada satu infrastruktur konektivitas yang diusulkan pemerintah daerah di Buah Batu. Saat ini masih disiapkan dokumen readiness criteria.
Direncanakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga akan menghiasi Flyover Kopo dengan Monumen Cibaduyut, yang terkenal dengan sentra industri sepatu.
Turut hadir dalam peresmian, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily, Komisi V DPR RI Anang Susanto, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, dan Walikota Bandung Yana Mulyana.
Terpisah Ketua Umum Fast Respon Polri, Agus Flores, mengatakan dirinya pernah berkali-kali terjebak kemacetan di Kota Bandung.
“Pusing dan gelisah, karena beberapa janji pertemuan terpaksa harus digeser ke lain hari karena tidak bisa tepat waktu gara-gara macet di jalanan. Macet juga membuat badan terasa lelah sekali,” pungkasnya.
(tim)