Banyuwangi – Media Indonesia Times | Mengapresiasi gerak cepat Polsek Sempu dalam mengungkap kasus kekerasan seksual yang menimpa NRL pelajar siswa Yayasan Pondok Pesantren Sunan Ampel Bangorejo Banyuwangi, Minggu (26/3/2023).
“Saya berterima kasih atas kerja keras Polsek Sempu dalam mengungkap kasus pencabulan yang dilakukan tersangka KRS dan SFL. Tindakan tersangka benar-benar telah melukai perasaan orang tua dan meninggalkan sebuah tekanan psikis terhadap korban,
“Orang tua korban juga menyampaikan Sangat berterima kasih Sekali atas Bantuan Team media yang mendampingi dan segera melapor ke aparat hukum sehingga dapat ditindaklanjuti dengan cepat dan berlanjut ke penahanan tersangka.
Dengan mempertimbangkan kondisi korban, Team Media mendorong pihak kepolisian untuk dapat menjerat pelaku sesuai Undang-Undang yang berlaku.
Untuk mencegah terulangnya kasus serupa, team Media berupaya keras mendorong pemerintah daerah membangun sebuah Sistem Kabupaten, Kota Layak Anak (KLA), mendorong terbitnya Peraturan Daerah yang melindungi anak dan sosialisasi serta pelatihan pencegahan kekerasan dan eksploitasi melalui para aktivis di tingkat desa dan kelurahan yang tergabung dalam gerakan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).
Memperhatikan banyaknya faktor pemicu terjadinya kasus – kasus kekerasan seksual seperti ini, selanjutnya Team Media mendorong tiap kabupaten atau kota melahirkan aktivis dan relawan baru perlindungan anak yang langsung terlibat di masyarakat dalam pencegahan dan respon cepat kasus di lingkungannya.
termasuk mendorong lahirnya Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Anak berbasis sekolah sebagai wadah partisipasi anak dalam mengupayakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapinya secara mandiri. (Ags)