Mamasa-Media Indonesia Times | Pengerjaan proyek milik Balai Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Wilayah Sulawesi 11 yakni Proyek Pembangunan Rumah Susun Sekolah Tinggi Teologi (STT) Mamasa senilai Rp.4.088.491.200 milyar yang mangkrak, Kamis (15/6/23).
Mangkraknya proyek tersebut yang di kerjakan rekanan kontraktor CV. Karya Suwardi dan Konsultan Pengawas PT. Tehnik Eksakta tidak hanya merugikan uang negara, namun juga menyisakan cerita bagi pemilik toko bahan bangunan.
Kontraktor proyek ini, menyisakan hutang di sana-sini, terutama toko UD. Pallawa Lipu yang menyuplier bahan bangunan ke proyek STT Mamasa, harus menelan kenyataan pahit, bukannya untung tapi malah buntung.
“Sudah tercatat Rp.100.000.000 Pak, ini sejak bulan Agustus tahun 2022 belum juga di bayar dari pihak kontraktor,” Ucap Andi Ida pemilik toko UD. Pallawa Lipu.
“Bahkan saya pernah ke Makassar Pak, untuk mencari kontraktornya karna ambil barang di toko dibayar sampai sekarang tapi, tidak ketemu juga waktu itu,” imbuhnya.
“Bahkan, pernah saya tagih melalui telpon seluler tidak diangkat, melalui pesan wapshap balas saja tidak,” Keluh Andi Ida.
Andi Ida juga mengungkapkan, masih ada juga beberapa toko disini dia ambil barangnya belum dibayar juga sampai sekarang oleh pihak kontraktor.
Saat di konfirmasi pihak kontraktor H. Arif mengatakan, pembangunan Rusun STT Mamasa akan tetap saya lanjutkan dan terkait pemilik toko UD. Pallawa Lipu saya tetap ada komunikasi. (ZUL)