Pontianak – Media Indonesia Times| Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol Pipit Rismanto, S.I.K., M.H., menggelar Silaturahmi Kamtibmas bersama Awak Media yang bertempat di Grand Hotel Mahkota Pontianak, Kamis (20/7).
Silaturahmi Kamtibmas kali ini mengangkat tema “Dengan Semangat Presisi Polda Kalbar Bersama Awak Media Bersinergi Mewujudkan Pemilu 2024 Damai Menuju Indonesia Maju”.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua PWI, Gusti Yusri, Kepala Stasiun TVRI Kalbar, Deasy Indriani S. E., M. M., Para Ketua Organisasi Wartawan, Para Pimpinan Redaksi Media Cetak atau Elektronik, Para Awak Media Cetak atau Elektronik beserta Pejabat Utama Polda Kalbar.
Dalam amanatnya, Kapolda Kalbar menegaskan terkait dengan tugas Polri, dimana tugas utamanya ada 3 yakni memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dan menegakkan hukum.
“Bahwa berbicara menegenai penegakan hukum jangan berbicara mengenai kepastian, namun berbicara mengenai manfaatnya dahulu, setelahnya keadilan dan kepastian,” ungkapnya.
Tranformasi Polri menuju Polri yang presisi dimana harus berubah dan terjun dalam berbagai aspek dengan impelmentasi yang sangat panjang. Jika pemilu 2024 berhasil dan lancar maka dapat menjadi pemilu yang berkualitas dan menjadi acuan dalam pelaksanaan pemilu-pemilu berikutnya.
Menurutnya, keberhasilan pemilu juga akan berpengaruh dalam perekonomian indonesia kedepan namun, jika Pemilu gagal maka kita akan mengalami perpecahan dan mengalami kemunduran demokrasi.
“Prinsip kerja yang di canangkan kepada personil yakni responsif dimana harus merespon segala permasalahan, partnership sehingga harus membangun kolaborasi, dan solutif dalam memecahakan berbagai permasalahan di tengah masyarakat,” jelas Kapolda Kalbar.
Bahwa pers nasional berperan sebagai media edukasi, hiburan dan kontrol sosial, mendorong terwujudnya supremasi hukum.
Irjen Pipit menegaskan kepada para awak media agar mengawal program-program yang telah dikeluarakan yakni program Polri Presisi Peduli Stunting dimana menduduki peringkat ke 8, Permaslahan PETI, dan penerimaan anggota Polri.
“Bahwa dalam persoalan rekrutmen polri tidak boleh main-main dan harus benar-benar orang terpilih, baik dari segi rohani dan jasmani serta benar-benar memiliki kemampuan sehingga dalam hal ini kami harap dapat di kawal betul,” bebernya.
Kapolda Kalbar mengucapkan bahwa kedepan di Kalbar akan dilakukan program edukasi etika berlalu lintas dimana dapat digunakan untuk membuat SIM.
Sumber: Kombes Pol Raden Petit Wijaya, S.I.K., M.M.Kabidhumas Polda Kalbar
Penulis: Juni