Mojokerto – Media Indonesia Times | Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam atau 1 Muharram 1446 H, warga Dusun Banjarsari, Desa Kedunglengkong, Kecamatan Dlanggu Mojokerto menggelar Khotmil Qur’an dan Doa bersama di Punden Mbah Sentono Makam Umum, pada Minggu (7/7/2024).
Hadi Purwanto, S.T., S.H. Penanggung jawab Paguyuban Rutinan Khotmil Qur’an Makam Umum Banjarsari menerangkan, bahwa maksud dan tujuan diadakannya Khotmil Qur’an setiap bulan sekali, pihaknya akan kirim doa untuk ahli kubur, kebetulan kegiatan hari ini bertepatan dengan 1 Muharram 1446 H.
“Selain khotmil qur’an, tahlil dan doa bersama, kami juga selalu mengundang grup sholawat Hadi Al Hadad Djawa Dwipa. Pesan moralnya, kita berusaha menciptakan manfaat bagi kehidupan dengan sholawat, dengan kata lain kita pingin meraih ibadah Ghairu Mahdhah” tutur Hadi Purwanto.
Selain itu, kegiatan ini berharap bisa mempunyai fungsi ganda yaitu untuk mewujudkan sembah bakti kepada leluhur dan untuk mengharmoniskan hubungan vertikal sebagai ibadah muamalah (umum). Apalagi sekarang mulai terkikisnya nilai adab dan budaya karena pengaruh teknologi dan pengaruh politik.
“Siapa saja bisa kirim doa, silahkan kirim nama ahli kuburnya ke WhatsApp 0821-4055-1245 dan tidak ada biayanya sama sekali, silakan dimanfaatkan dengan baik,” imbuh Hadi Purwanto.
Ustad Hasan Matori sebagai pengisi tausiyah menegaskan, musyrik tidaknya ngaji di makam itu tergantung dari niat. Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya (HR.Bukhori Muslim).
“Niat kita ngaji disini untuk mengingat kematian dan mendoakan ahli kubur agar diampuni segala dosanya dan diberikan surga. Kalau tumpengnya ya kita makan bersama-sama,” jelas Ustad Hasan Matori.
Doa bersama
Diterangkannya, doa yang lekas terkabul adalah doa yang dipanjatkan setelah mendoakan orang tua. Jika orang tua sudah meninggal tetap selalu doakan orang tua.
“Semoga dengan hal tersebut, Allah melancarkan rezeki kita, Allah memberikan kesehatan, dan Allah memberikan kehidupan yang tentram,” harap Ustad Hasan Matori.
Dijelaskannya, Bulan Muharram itu ada yang banyak diuji Allah dan ada yang banyak diberikan keberkahan oleh Allah.
“Walinya Allah itu biasanya datang menjelang Dzuhur. Jadi usahakan berikan apa yang diminta Wali Allah. Kalaupun tidak ada, sampaikan permohonan maaf dan beri semampunya,” pungkas Ustad Hasan Matori. (Bagas)