PADANGSIDEMPUAN -Media Indonesia Times // Tidak tahu persis apakah Letnan Dalimunthe katanya sudah mengecam pendidikan sampai S3 dan anggota Perbakin yg kategori pakar dalam aksi tembak menembak.
Yang jelas Letnan Dalimunthe saat menjabat menjadi Pj. Walikota Padangsidimpuan pernah memasang iklan ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitrih 1445 H dengan mengatas namakan Pemerintah kota Padangsidimpuan.
Iklan tersebut dimuat di sampul halaman depan salahsatu media cetak dengan varian full color dimana Letnan Dalimunthe yang sekarang kembali menjabat sebagai Sekda kota Padangsidimpuan , tampak berdampingan dengan istrinya dengan fose kedua tangan mereka dirapatkan pertanda pemberian salam.
Iklan tersebut sudah berlangsung sekitar 3 bulan sejak diterbitkan namun sangat disayangkan sampai saat ini tak kunjung dibayar.
Kepada media, wartawan pemilik iklan media berinisial ED, (Kamis).11/07/2024 menjelaskan. awalnya Letnan Dalimunthe berjanji akan memberikan proyek PL (Pengunjukan Langsung) sebagai ganti pembayaran biaya iklan, ternyata janjinya tak sesuai dengan kenyataan dimana proyek PL tersebut sudah disabet oleh “samurai Ninja”, dengan jurus ” lompat tali”.
ED mencoba menjumpai dan ingin wawancara langsung pada Letnan Dalimunthe di ruangannya, Saat pemilik iklan hendak masuk ke ruangan LD dihadang oleh petugas satpol PP dengan menyuruh pemilik iklan tersebut disuruh menunggu.
Setelah lebih satu jam menunggu ternyata ED tersebut tak kunjung dipanggil masuk.
ED menyesalkan sikap Satpol PP, Ajudan dan Letnan Dalumunthe yang membiarkan wartawan menunggu lama seraya membandingkan dengan petugas kejaksaan negeri yang masuk dengan bebas menangkap staf BKD di ruangan sekda .
“Jangan katakan jaksa boleh masuk sesukanya tanpa menunggu karena sedang menjalankan tugas, jika itu alasannya saya juga sedang menjalankan tugas”, tegas ED.
Menurut ED pihak protokoler sekretariat pemko Padangsidimpuan sangat diskriminatif dimana jika wartawan yang mau wawancara dilama-lamakan menunggu agar jenuh dan tidak jadi wawancara. Sementara jika jaksa yang masuk tak ada satupun yang berani menegornya. .,?
Karena masih banyak tugas jurnalistik yang mau dikerjakan, akhirnya ED mengurungkan niat bertemu dengan Sekda Letnan Dalimunthe seraya meninggalkan kantor walikota.(tony).