Banyuwangi – Media Indonesia Times| Warung kopi sering menjadi tempat strategis bagi jurnalis di Banyuwangi untuk berdiskusi, bertukar informasi, dan membangun jejaring sosial.
Dengan adanya warung kopi dapat dimanfaatkan secara efektif oleh komunitas jurnalistik di Banyuwangi Kota, sebagai tempat diskusi terbuka.
Selain itu warung kopi bisa menjadi tempat untuk mengadakan diskusi atau forum terbuka seputar isu-isu terkini di Banyuwangi.
Hal Ini, di ungkapkan oleh salah satu Jurnalis senior Ari Bagus Pranata. Ia mengatakan memberikan ruang bagi jurnalis untuk berbagi pandangan dan pendapat serta mendiskusikan topik-topik penting dengan kolega maupun masyarakat umum.
“Para jurnalis dapat menyelenggarakan workshop atau pelatihan terkait keterampilan jurnalistik, seperti menulis berita, pengambilan foto, atau penggunaan media sosial. Ini akan meningkatkan kapasitas para jurnalis, terutama yang baru memulai karirnya,” kata Ari Rabu, (18 /9/ 24).
Warung kopi sering menjadi pusat pertemuan masyarakat lokal. Jurnalis dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk terlibat langsung dengan masyarakat, mendengar isu-isu yang mungkin belum terekspos di media, dan mendapatkan ide-ide cerita yang relevan,” imbuhnya.
Ari menambahkan, karena sering dikunjungi berbagai kalangan, warung kopi bisa berfungsi sebagai pusat informasi alternatif di mana jurnalis bisa bertemu dengan narasumber dari latar belakang yang berbeda, dari pejabat pemerintah hingga warga biasa.
“Bertemu dengan rekan-rekan dari berbagai media dan organisasi, serta narasumber potensial dari berbagai bidang, akan memperluas jaringan profesional jurnalis, yang sangat penting dalam pekerjaan mereka,”pungkasnya.
Hal senada juga di samapaikan Agus Samiaji, Ketua PWFRN Banyuwangi.Ia mengatakan. Dengan menjadikan warung kopi sebagai tempat berkumpul yang produktif, para jurnalis di Banyuwangi Kota bisa lebih mudah bekerja sama.
“Kita bisa berbagi ide, dan memperkaya pemberitaan yang lebih menyentuh kebutuhan masyarakat,” kata Agus Samiaji.
Editor: (padelreza)