Banyuwangi- Media Indonesia Times| Desa Macan Putih, Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi, kembali menggelar Pawai Budaya Geredoan sebagai bagian dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Pawai ini telah menjadi tradisi tahunan yang selalu dinanti oleh masyarakat setempat karena menyuguhkan perpaduan unik antara seni, budaya, dan nuansa religius.
Ratusan warga dan peserta dari berbagai kalangan ikut memeriahkan pawai, mengenakan kostum tradisional yang mencerminkan kearifan lokal dan kekayaan budaya Banyuwangi. Dengan iringan musik sond heroic dan lantunan warga desa Macan Putih, pawai ini menyusuri jalanan desa, diikuti oleh berbagai pertunjukan seni, seperti, Barong Using, dan parade kostum adat.
Kepala Desa Macan Putih menyampaikan bahwa acara ini tidak hanya bertujuan untuk merayakan Maulid Nabi, tetapi juga untuk melestarikan budaya lokal.

“Pawai Geredoan merupakan kebanggaan kami, yang tidak hanya memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga mengangkat nilai-nilai budaya Banyuwangi ke tingkat nasional,” katanya , Sabtu pukul.19 00.WIB. hingga selesai (28/09/24).
Kemeriahan yang Penuh Makna Selain pawai budaya, rangkaian peringatan Maulid Nabi di Desa Macan Putih juga dimeriahkan dengan kegiatan religius seperti pengajian, Sholawat Akbar dan pembagian santunan kepada warga kurang mampu. Kegiatan ini menegaskan pentingnya kebersamaan dan semangat gotong royong dalam memperingati hari besar Islam.

Pawai Geredoan menjadi momen penting untuk menjaga tradisi dan menanamkan rasa cinta pada budaya dan agama, terutama bagi generasi muda. Antusiasme masyarakat yang tinggi terlihat dari banyaknya penonton yang memadati jalan-jalan utama desa untuk menyaksikan pawai tersebut.
Dengan perpaduan seni, budaya, dan keagamaan, Pawai Budaya Geredoan menjadi salah satu atraksi budaya yang semakin memperkokoh identitas Banyuwangi sebagai daerah yang kaya akan tradisi dan spiritualitas.*
Editor: (padelreza)
Sabtu 28 September 2024.