Banyuwangi, 4 Oktober 2024 –Media Indonesia Times| Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memulai proyek revitalisasi Pasar Banyuwangi yang akan segera dikerjakan bulan ini. Pasar dengan luas lahan sekitar 1 hektare ini akan dirombak menjadi pusat perbelanjaan modern tanpa meninggalkan kekhasan budaya lokal, yaitu dengan menggunakan arsitektur khas Oseng. Proyek ini diproyeksikan akan mengubah wajah Pasar Banyuwangi menjadi lebih modern dan nyaman, sekaligus menarik bagi wisatawan.
Gedung utama pasar akan terdiri dari dua lantai yang mampu menampung lebih banyak pedagang dan pengunjung. Selain itu, penataan di bagian depan pasar juga akan dilakukan dengan mengganti jalan aspal menjadi paving, guna menata kawasan menjadi lebih ramah pengunjung. Tidak hanya sebagai pusat perdagangan, area ini ke depan direncanakan menjadi sentra kuliner, mengangkat kekayaan kuliner khas Banyuwangi.
Sementara itu, salah satu bangunan bersejarah paling ikonik di Banyuwangi, Asrama Inggrisan, juga akan direhabilitasi. Bangunan yang dibangun pada tahun 1776 oleh pemerintah kolonial Belanda ini akan dipugar dengan cermat untuk menjaga keaslian bentuk aslinya sebagai cagar budaya. Asrama Inggrisan, yang dahulu pernah menjadi kantor telegram British East India Company, akan disulap menjadi destinasi wisata sejarah dan budaya, menawarkan daya tarik baru bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi kekayaan masa lalu Banyuwangi.
“Proyek ini tidak hanya meningkatkan kualitas infrastruktur tetapi juga melestarikan kekayaan budaya yang kita miliki. Revitalisasi ini diharapkan mampu mendongkrak potensi ekonomi dan pariwisata Banyuwangi,” ujar salah satu pejabat terkait dalam proyek tersebut.
Dengan revitalisasi Pasar Banyuwangi dan pemugaran Asrama Inggrisan, Banyuwangi semakin menegaskan posisinya sebagai kota yang maju tanpa meninggalkan akar budaya dan sejarah yang kuat.
Editor ( padelreza)