Banyuwangi –Media Indonesia Times| Sebagai wujud komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, Perum Perhutani melalui Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan menyalurkan bantuan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebesar Rp.115 juta untuk perbaikan prasarana pendidikan di wilayah Banyuwangi Selatan. Penyerahan bantuan ini dilaksanakan di Aula Kantor Wakil Administratur KPH Banyuwangi Selatan di Benculuk, Senin (14/10).
Bantuan ini diberikan kepada tujuh lembaga pendidikan yang berada di sekitar kawasan hutan, termasuk LP Ma’arif MI NU 1 Grajagan dan Yayasan Ponpes Al Falah Desa Buluagung. Masing-masing lembaga mendapatkan dana untuk peningkatan sarana pendidikan, guna mendukung kenyamanan dan kelancaran proses belajar mengajar.
Wahyu Dwi Hadmojo, Administratur KPH Banyuwangi Selatan, menyampaikan bahwa penyaluran dana TJSL ini merupakan bagian dari implementasi tanggung jawab Perhutani untuk mendukung pendidikan, sosial, dan kelestarian lingkungan. “Kami berharap bantuan ini bisa memberikan manfaat nyata bagi dunia pendidikan, terutama di lembaga-lembaga yang berada di sekitar kawasan hutan. Sinergi antara Perhutani dan masyarakat perlu terus dijaga demi kemajuan bersama,” tuturnya.
Sampai dengan Oktober 2024, Perhutani KPH Banyuwangi Selatan telah menyalurkan total Rp.155 juta dalam bentuk bantuan TJSL, dengan rincian Rp.40 juta untuk dua lembaga pendidikan pada tahap pertama, dan Rp.115 juta untuk tujuh lembaga pada tahap kedua.
Ketua Yayasan Baitunnajah Desa Kandangan, Nur Khamid, menyampaikan apresiasi atas bantuan yang diterima. “Dana ini akan sangat bermanfaat untuk pembangunan gedung TPQ yang kami kelola. Perhutani bukan hanya peduli pada lingkungan, tetapi juga pada pendidikan generasi muda, yang sangat penting bagi kemajuan bangsa,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan oleh Arif Supriyono, Kepala LP Ma’arif MI NU 1 Grajagan. “Bantuan ini sangat berarti bagi kami untuk pengembangan lantai dua sekolah, guna mendukung kenyamanan siswa dan guru dalam proses belajar mengajar.”
Kegiatan penyaluran dana TJSL ini juga diharapkan dapat menjadi penggerak partisipasi masyarakat sekitar dalam menjaga kelestarian hutan. Para penerima bantuan mengaku siap memberikan edukasi kepada para siswa untuk mencintai lingkungan, sebagai upaya bersama melestarikan alam.
Dengan kontribusi nyata ini, Perhutani kembali menegaskan perannya tidak hanya dalam pengelolaan hutan, tetapi juga dalam mendukung program mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan yang berkualitas di wilayah sekitar hutan.