Banyuwangi – Media Indonesia Times| Debat Publik Perdana Pilkada Banyuwangi Tahun 2024 yang berlangsung dengan sukses menjadi sorotan hangat masyarakat, Minggu 27/10/24.
Pelaksanaan debat yang digelar oleh KPUD Banyuwangi ini menghadirkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, yang masing-masing menyampaikan gagasan dan rencana untuk kemajuan Banyuwangi ke depan. Debat ini diharapkan menjadi referensi yang kuat bagi masyarakat dalam menentukan pilihan mereka pada tanggal 27 November 2024 nanti.
Sonny T. Danaparamita, anggota DPR RI asli Banyuwangi, mengapresiasi pelaksanaan debat yang berlangsung kondusif dan penuh substansi. Ia mengungkapkan,
“Debat ini bukan hanya acara, tapi juga wadah pendidikan politik untuk masyarakat kita. Saya berharap siaran ulangnya bisa diputar kembali agar seluruh warga yang belum sempat menyaksikan bisa memahami visi-misi para calon,” ujarnya.
Dalam debat ini, pasangan petahana, Ipuk Fiestiandani dan H. Mujiono, menunjukkan penguasaan terhadap berbagai tantangan Banyuwangi, dengan solusi nyata yang berlandaskan pengalaman mereka selama 3,5 tahun terakhir, di mana 2 tahun di antaranya berada dalam masa pandemi. Ipuk memaparkan bahwa sebanyak 1.036 UMKM telah berhasil masuk e-katalog dengan transaksi yang mencapai Rp 581 miliar. Sonny menilai capaian ini luar biasa, mengingat Banyuwangi pernah melalui masa pandemi yang sulit dengan pelaksanaan program “Banyuwangi Rebound” yang berdampak nyata.
“Di tengah pandemi, Banyuwangi mampu bangkit dengan gerakan yang melibatkan masyarakat secara luas. Keberhasilan Banyuwangi dalam menekan kenaikan angka kemiskinan di tingkat terendah se-Jawa Timur adalah bukti bahwa kepemimpinan kreatif dan inovatif seperti ini sangat jarang ditemui di daerah lain,” jelas Sonny.
Sementara itu, pasangan Ali Makki dan Ali Ruchi dinilai Sonny masih tampil sebagai kritikus, namun belum menyampaikan solusi konkret untuk permasalahan yang dihadapi Banyuwangi.
“Gus Makki masih terlihat belum menguasai banyak aspek yang krusial bagi masyarakat. Beberapa pertanyaan yang semestinya dijawab oleh calon bupati justru dilimpahkan ke calon wakilnya, Ali Ruchi. Saya harap ke depan, mereka bisa memaksimalkan kesempatan ini dengan lebih baik,” tambahnya.
Sonny juga menegaskan bahwa terlepas dari kekuatan dan kelemahan tiap pasangan calon, ia berharap debat-debat berikutnya dapat terus menghadirkan gagasan-gagasan progresif yang membangun.
“Semoga debat ini menjadi sarana bagi masyarakat Banyuwangi untuk lebih memahami pilihan mereka dan memilih pemimpin terbaik demi masa depan Banyuwangi yang lebih baik,” pungkasnya.
Debat publik ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Banyuwangi untuk melihat kualitas kepemimpinan yang ditawarkan para calon. Diharapkan, pada debat-debat berikutnya, setiap pasangan calon dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan ide-ide segar dan solutif yang benar-benar mampu membawa perubahan bagi Kabupaten Banyuwangi.**
(Editor padelreza)