Muncar, 22 November 2024 – Sorak kebahagiaan dan semangat nelayan menggema di Pantai Satelit, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, dalam perhelatan Banyuwangi Fish Market Festival 2024. Acara spektakuler ini bukan sekadar festival, tetapi juga ajang kolaborasi untuk mengangkat ekonomi, budaya, dan inovasi kelautan Banyuwangi ke panggung nasional.
Dibuka oleh H. Sugirah, S.Pd., M.Si., Plt. Bupati Banyuwangi, festival ini menampilkan ragam kegiatan menarik: dari tarian tradisional Sabuk Mangir yang memikat, hingga penyerahan penghargaan kepada nelayan terbaik. Lebih dari 300 nelayan, UMKM, hingga pelaku industri perikanan hadir untuk memamerkan potensi kekayaan laut Banyuwangi.
Dalam sambutannya, Sugirah mengungkapkan, “Banyuwangi adalah penghasil ikan terbesar di Indonesia, dengan potensi laut yang luar biasa. Melalui festival ini, kita ingin menunjukkan bahwa kita tidak hanya menjaga kelestarian laut, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang mendukung kesejahteraan nelayan.”
Dr. Trisna Ningsih, Kepala Balai Besar Pengujian Produk Kelautan dan Perikanan RI, menegaskan pentingnya prinsip blue economy yang mengutamakan keseimbangan antara ekologi dan ekonomi. Ia juga memperkenalkan program makan siang bergizi berbasis ikan untuk 80 juta masyarakat Indonesia, langkah besar yang membuka peluang besar bagi pelaku usaha perikanan di Banyuwangi.
Sebagai wilayah dengan garis pantai terpanjang di Jawa Timur, Banyuwangi terus berinovasi. Salah satu terobosan yang digagas adalah pembangunan “apartemen ikan” untuk mendukung habitat ikan agar lebih produktif. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan hasil tangkapan dan menjaga keseimbangan ekosistem laut.
Lebih dari sekadar perayaan, Banyuwangi Fish Market Festival menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri mampu menciptakan perubahan besar. Tidak hanya menggerakkan ekonomi, festival ini juga mengajak masyarakat untuk gemar makan ikan sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
Banyuwangi Fish Market Festival 2024 berhasil menggabungkan semangat budaya, inovasi ekonomi, dan cinta terhadap kelautan. Festival ini menjadi bukti bahwa laut bukan hanya sumber penghidupan, tetapi juga identitas dan masa depan Banyuwangi.