Seluruh wartawan Media Indonesia Times namanya masuk di Box redaksi Klik Disini Untuk Indormasi dan Hak Jawab Klik Ini.
Accept
Media Indonesia TimesMedia Indonesia TimesMedia Indonesia Times
  • Pemerintahan
  • Hukum Dan Kriminal
  • Politik
  • Peristiwa
  • Opini
Search
  • Advertise
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Reading: Kenakan Kostum Gandrung Sembarangan, Dela Poyz Minta Maaf Kepada Masyarakat Banyuwangi
Share
Sign In
Notification Show More
Media Indonesia TimesMedia Indonesia Times
  • Home
  • Polri
  • TNI
  • Pemerintahan
  • Hukum Dan Kriminal
  • Olah Raga
  • Politik
  • Peristiwa
  • Opini
Search
  • Home
  • Polri
  • TNI
  • Pemerintahan
  • Hukum Dan Kriminal
  • Olah Raga
  • Umum
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Advertise
© 2022 Media Indonesia Times
Media Indonesia Times > Blog > Umum > Kenakan Kostum Gandrung Sembarangan, Dela Poyz Minta Maaf Kepada Masyarakat Banyuwangi
Umum

Kenakan Kostum Gandrung Sembarangan, Dela Poyz Minta Maaf Kepada Masyarakat Banyuwangi

Idham Holid
Uploader Idham Holid
Share
3 Min Read

Banyuwangi – Media Indonesia Times| Seorang penari wanita cantik asal Kota Malang, Dela Poys, menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat Banyuwangi atas aksinya yang menuai banyak protes, Kamis (6/2/2025).

Ketua DKB Banyuwangi, Hasan Basri, menghubungi langsung Dela Poys via telepon saat sedang menjalani rapat koordinasi bersama Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) serta stakeholder terkait. Rapat digelar untuk menyikapi video viral yang menampilkan seorang penari wanita mengenakan kostum Gandrung namun tidak sesuai dengan pakemnya.

“Saya minta maaf kepada masyarakat Banyuwangi yang tersinggung atas kelakuan saya kemarin. Saya melakukan hal tersebut tanpa sengaja. Mungkin saya kurang mempelajari dengan dalam mengenai adat Banyuwangi, khususnya tentang kostum sakral yang saya gunakan. Saya pikir sakralnya hanya pada timing tertentu di Banyuwangi. Mungkin saya yang kurang paham dalam belajar adat Banyuwangi,” ujar Dela melalui sambungan telepon.

Hasan menegaskan bahwa kesenian Gandrung memiliki nilai historis, filosofis, dan makna yang mendalam. “Gandrung bukan sekadar kesenian pergelaran atau pentas biasa. Gandrung memiliki latar belakang historis, filosofis, dan pendalaman makna yang bersifat mistis dan religius. Gandrung berasal dari Seblang, yang merupakan ritual adat. Oleh karena itu, kami menganggap Gandrung sebagai kesenian adiluhung yang harus dijaga nilai-nilai luhurnya,” ujarnya.

Hasan juga menyampaikan keprihatinannya atas penggunakan kostum yang dinilai tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini masyarakat Banyuwangi. “Kami prihatin apabila kesenian Gandrung diekspresikan secara bebas tanpa memperhatikan keyakinan kami yang telah terwariskan turun-temurun. Kami berharap ekspresi yang berbasis kesenian Gandrung memperhatikan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pelatih Tari dan Seniman Banyuwangi (Patih Senawangi), Suko Prayitno, menyoroti pentingnya edukasi dan sikap bijak dalam menyikapi kejadian ini. “Kami ingatkan kepada teman-teman pelaku seni, untuk berhati-hati ketika menggunakan pakaian adat atau pakaian seni daerah lain.” ujarnya.

Berita Lainnya :  Warga Winong Kendal Demo PT. PMB, Jalan Desa Rusak Akibat Tambang

Ia juga mengingatkan para seniman dan pelaku event organizer (EO) untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan kostum adat atau pakaian seni daerah lain. Menurutnya, ketidaktahuan bisa menimbulkan masalah. “Jika ingin mengundang Gandrung, gunakan kostum dan musik yang sesuai, bahkan lebih baik jika menggunakan gamelan live. Ini akan lebih menarik dan menghormati budaya setempat,” tambahnya.

Dewan Kesenian Blambangan berharap kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Masyarakat juga diimbau untuk terus menjaga dan melestarikan kesenian adiluhung sebagai warisan budaya yang tak ternilai harganya.

“Kami berharap semua pihak dapat bekerja sama untuk menjaga kesenian Gandrung sebagai bagian dari identitas budaya Banyuwangi yang adiluhung,” tutup Ketua DKB Banyuwangi, Hasan Basri. (Rd)

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Berita Sebelumnya Ipuk-Mujiono Resmi Menang! Suwito: Sudahi Rivalitas, Saatnya Bersatu untuk Banyuwangi
Berita Baru Update Jumat Berkah, Polisi Berbagi Nasi Kotak untuk Warga di Sidoarjo
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Stay Connected

235.3kFollowersLike
69.1kFollowersFollow
11.6kFollowersPin
56.4kFollowersFollow
136kSubscribersSubscribe
4.4kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Yang Mungkin Anda Cari :

Umum

Saat Mensos dan Pak Luhut Ngopi Bareng di Kampung Kopi Gombengsari Banyuwangi

02/10/2025
Umum

Tumpang Pitu: Gunung Gundul, Rakyat Menjerit, Pejabat Diam

02/10/2025
Umum

Hari Batik Nasional, Warga Binaan Lapas Banyuwangi Berbagi Ilmu Membatik kepada Masyarakat

02/10/2025
Umum

Polres Jember Berhasil Bongkar Sindikat Curanmor Amankan Tiga Tersangka dan 23 Motor Curian

02/10/2025
Show More
Media Indonesia TimesMedia Indonesia Times
Follow US
© 2022 PT. Media Blambangan News | Media Indonesia Times
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?