Seluruh wartawan Media Indonesia Times namanya masuk di Box redaksi Klik Disini Untuk Indormasi dan Hak Jawab Klik Ini.
Accept
Media Indonesia TimesMedia Indonesia TimesMedia Indonesia Times
  • Pemerintahan
  • Hukum Dan Kriminal
  • Politik
  • Peristiwa
  • Opini
Search
  • Advertise
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Reading: Seblang Olehsari Banyuwangi, Ritual Menari dalam Kondisi Trance Selama Tujuh Hari
Share
Sign In
Notification Show More
Media Indonesia TimesMedia Indonesia Times
  • Home
  • Polri
  • TNI
  • Pemerintahan
  • Hukum Dan Kriminal
  • Olah Raga
  • Politik
  • Peristiwa
  • Opini
Search
  • Home
  • Polri
  • TNI
  • Pemerintahan
  • Hukum Dan Kriminal
  • Olah Raga
  • Umum
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Advertise
© 2022 Media Indonesia Times
Media Indonesia Times > Blog > Umum > Seblang Olehsari Banyuwangi, Ritual Menari dalam Kondisi Trance Selama Tujuh Hari
Umum

Seblang Olehsari Banyuwangi, Ritual Menari dalam Kondisi Trance Selama Tujuh Hari

Idham Holid
Uploader Idham Holid
Share
4 Min Read

BANYUWANGI – Media Indonesia Times| Banyuwangi dikenal dengan kekayaan seni dan budayanya. Salah satunya adalah Seblang Olehsari yang diyakini sebagai ritual bersih desa oleh warga Desa Olehsari, Kecamatan Glagah Banyuwangi.

Ritual Seblang Olehsari digelar setelah perayaan Idul Fitri, biasanya sekitar 5 Syawal. Pada ritual ini, seorang penari yang diyakini terpilih secara supranatural akan menari selama 7 (tujuh) hari dalam kondisi trance.

Pada tahun ini, Seblang diawali pada Jumat, 4 April 2025 dan bakal berlangsung hingga tujuh hari kemudian. Seblang Olehsari merupakan ritual kuno yang telah dilaksanakan sejak zaman leluhur masyarakat setempat. Penarinya merupakan keturunan dari para penari sebelumnya.

Tahun ini, penari Seblang kembali diperankan oleh Dwi Putri Ramadani (21 tahun), yang juga menjadi penari dalam beberapa tahun sebelumnya.

“Tahun ini saya kembali ditunjuk menjadi penari Seblang karena ini merupakan petunjuk dari leluhur saya,” ungkap Putri.

Dalam keadaan trance, tubuh Putri menari dengan lincah. Dia menari sambil mengenakan omprog (mahkota kepala) dari daun kelapa diiringi dengan gending-gending seblang.

“Banyuwangi sangat kaya akan tradisi adat dan budayanya yang bagi kami warga Banyuwangi ini memperkaya khazanah seni budaya Banyuwangi. Kami akan tetap berupaya melestarikan tradisi ini sebagai warisan leluhur dengan cara terus mendukung pelaksanaan ritual- ritual adat semacam ini,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Sabtu (5/4/2025).

Ritual ini mendapat animo tinggi dari warga dan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara. Salah satunya wisatawan asal Mesir bernama Ahmed. Dia mengaku sangat terkesan dengan tradisi ritual Seblang yang baru pertama kali di saksikan olehnya.

“Ini pertama kalinya, saya sangat menikmati dan respect dengan budaya dan tradisi masyarakat disini,” kata Ahmed.

Berita Lainnya :  Alumni Poltekpel Surabaya Keluhkan Validitas Sertifikat Pelaut, KSOP Utama Tanjung Perak Diminta Mediasi

Ahmed menceritakan kalau saking kagumnya dengan tradisi Seblang, dia sampai mencoba ikut menari dengan penari Seblang, tapi ternyata dia ditolak. Pada Seblang Olehsari memang terdapat ritual “Tundik” atau menari bersama penari Seblang. Tundik dilakukan saat penari Seblang membawa sampur atau selendang untuk mengajak penonton menari bersama.

Selendang itu kemudian dilempar ke arah penonton, yang mendapatkan selendang itu kemudian wajib naik ke atas panggung untuk menari bersama Seblang.

“Saya tidak dapat selendang itu, tapi saya ingin merasakan pengalaman yang baru menari bersama Seblang, makanya saya langsung naik tapi ternyata tidak boleh. Saya minta maaf karena tidak tahu aturannya, sepertinya tahun depan saya akan kembali lagi,” ujar Ahmed.

Sementara itu Muhammad Aqil Al Munawwar, seorang pengunjung asal Kendari, Sulawesi Tenggara, mengungkapkan kekagumannya terhadap ritual ini.

“Saat pertama kali melihat Seblang memasuki lokasi, saya langsung merinding. Ketika tariannya dimulai, saya merasa ini sangat sakral. Saya harap tradisi ini terus dilestarikan,” kata Aqil.

Kepala Desa Olehsari, Joko Mukhlis, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan ritual Seblang tahun ini.

Ditambahkan dia, ritual ini digelar sebagai upaya bersih desa untuk menghindarkan desa dari marabahaya dan wabah penyakit (tolak bala).

“Saya sangat bersyukur ritual adat Seblang Olehsari tahun ini berlangsung lancar tanpa kendala. Ritual sakral ini dapat disaksikan oleh masyarakat luas, baik dari warga lokal maupun luar daerah. Kami berharap generasi muda di Olehsari terus menjaga dan melestarikan warisan leluhur ini,” ujar Joko. (Red)

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Berita Sebelumnya Polres Ngawi Amankan Truk dan Dua Orang Diduga Selundupkan 3 Ton Pupuk Bersubsidi
Berita Baru Update Kapolri Pimpin Pelepasan One Way Nasional Tol Kalikangkung-Cikampek
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Stay Connected

235.3kFollowersLike
69.1kFollowersFollow
11.6kFollowersPin
56.4kFollowersFollow
136kSubscribersSubscribe
4.4kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Yang Mungkin Anda Cari :

Umum

Babinsa Tampo Serka I Putu Merta Dampingi Opening Ceremony Tampo Fair 2025 Tema: “UMKM Tangguh, Ekonomi Tumbuh”

09/11/2025
Umum

Babinsa Temuguruh Ajak Warga Gelar Karya Bakti di Dusun Krajan Wetan

09/11/2025
Umum

Mayor Kav Suprapto, Kasdim Kodim 0825/Banyuwangi, pada kegiatan di Festival Adat Kampung Mandar, Kabupaten Banyuwangi

09/11/2025
Umum

“10 November: Api Pahlawan, Cahaya Usia, dan Napas Perjuangan Heru Satriyo”

09/11/2025
Show More
Media Indonesia TimesMedia Indonesia Times
Follow US
© 2022 PT. Media Blambangan News | Media Indonesia Times
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?