Banyuwangi –Media Indonesia Times| Pemberitaan sejumlah media online yang menyebut Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Didik Eko Wahyudi, telah mengondisikan kepala sekolah untuk menunjuk toko kain tertentu dalam pengadaan seragam siswa, ternyata tidak benar.
Dugaan itu disebut-sebut terjadi saat acara buka bersama yang digelar oleh MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMP Negeri Kabupaten Banyuwangi pada 28 Maret lalu, di sebuah hotel di kawasan Jajag, Kecamatan Gambiran. Namun hasil penelusuran awak media dan keterangan beberapa kepala sekolah yang hadir, menyatakan tidak ada pembahasan terkait pengadaan kain seragam dalam acara tersebut.
“Kami hadir di acara buka bersama itu, tapi tidak semua kepala sekolah datang. Dan yang pasti, tidak ada pembahasan mengenai kain seragam, apalagi soal pengondisian toko tertentu. Aturannya sudah jelas, pembelian seragam bebas di mana saja. Lagipula, Pak Kabid tidak hadir karena memang tidak diundang,” ungkap salah satu kepala sekolah yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (19/4/2025).
Para kepala sekolah menegaskan bahwa acara tersebut murni bertujuan mempererat silaturahmi antar kepala SMP Negeri di bulan suci Ramadhan.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Didik Eko Wahyudi, saat dikonfirmasi, membantah tegas pemberitaan tersebut.
“Saya sangat keberatan dengan tudingan itu. Saya tidak hadir di acara tersebut karena memang tidak diundang. Nama saya disebut seolah-olah hadir dan mengondisikan pembelian seragam, padahal saya tidak ada di sana,” ujarnya.
Didik juga menyampaikan bahwa berita yang tidak berdasar tersebut bisa mencemarkan nama baik dirinya maupun institusi Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi.
“Insyaallah saya paham aturan. Kalau saya sampai mengondisikan seperti itu, itu sama saja bunuh diri. Apalagi acaranya di tempat terbuka. Saya berharap para wali murid tidak mudah terprovokasi. Saya tegaskan, berita itu tidak benar,” pungkasnya.
(Red)