Banyuwangi, – Media Indonesia Times| Sebanyak 125 siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darun Najah II, Banyuwangi, Jawa Timur, mengikuti kegiatan plating main course dan simple cooking yang digelar pada Kamis (19/6/2025). Kegiatan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas dan keterampilan dasar memasak di kalangan siswi sejak usia dini.
Plating main course atau seni menata hidangan di atas piring menjadi materi utama untuk kelas IV dan V. Mereka menghias nasi goreng dengan beragam kondimen dan bahan pelengkap yang telah disiapkan. Sementara itu, untuk kelas I hingga III, kegiatan lebih sederhana, yakni menghias roti tawar dengan topping sesuai selera masing-masing.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya madrasah dalam memberikan pendidikan yang menyentuh aspek kecakapan hidup, khususnya dalam bidang tata boga. Kegiatan memasak dan menghias makanan dipilih sebagai medium pembelajaran yang aplikatif dan menyenangkan.
Kepala MI Darun Najah II menuturkan bahwa keterampilan semacam ini penting dikenalkan di lingkungan pendidikan dasar sebagai bekal bagi siswi dalam kehidupan sehari-hari di rumah.
> “Kreativitas siswi perlu dikembangkan di madrasah. Harapannya, keterampilan ini bisa dipraktikkan di rumah. Minimal, mereka dapat membantu orang tua dalam menyiapkan makanan meskipun dalam bentuk sederhana,” ujar Kepala MI Darun Najah II.
Kegiatan yang berlangsung dengan suasana riang dan antusias ini memberikan ruang bagi para siswi untuk berekspresi. Hasil karya mereka bahkan tak kalah dari hasil kreasi para juru masak profesional. Beberapa siswi mengaku belajar menghias makanan secara otodidak melalui video tutorial di YouTube dan media sosial.
Seluruh peserta merupakan siswi perempuan, sehingga kegiatan ini dinilai relevan untuk membentuk keterampilan dasar yang umumnya berkaitan dengan aktivitas domestik. Namun demikian, pendekatannya tidak bersifat membatasi, melainkan mendorong tumbuhnya kemandirian, rasa percaya diri, serta apresiasi terhadap proses kreatif.
Melalui kegiatan ini, MI Darun Najah II berharap dapat membentuk karakter peserta didik yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.