Surabaya – Media Indonesia Times | Selain manfaat kesehatan, golf juga menawarkan manfaat lain, seperti pengembangan persistensi dan konsistensi.
Ludmila Mayasari adalah seorang ibu rumah tangga yang cerdas dan berkarier, serta memiliki hobi berolahraga golf.
Di tengah kesibukannya, ia menyempatkan diri untuk diwawancarai oleh Tim Majalah Golf Executive, di mana ia menjelaskan bahwa ia mulai mengenal olahraga golf sejak dua tahun lalu.
“Saya seorang bankir dan diajak oleh nasabah saya yang memiliki komunitas golf. Jadi, kami belajar dan akhirnya turun ke lapangan. Ini bisa disebut hobi sekaligus bagian dari pekerjaan,” ujarnya.
Maya, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa jika pukulannya bagus, ia ingin mencoba lagi, sedangkan jika pukulan jelek, rasa ingin tahunya justru meningkat. Ia merasakan bahwa setiap hole dalam permainan golf memiliki tantangan tersendiri, menciptakan suasana yang unik.
“Namun, tidak semua permainan golf berjalan mulus, karena pada akhirnya, yang kita lawan adalah ego sendiri,” tuturnya.
Maya juga menjelaskan bahwa filosofi yang dapat diambil dari permainan golf dapat diterapkan dalam mengurus anak atau keluarga, yaitu tentang persistensi dan kesabaran.
“Keluarga dan anak adalah hal yang dinamis; mereka selalu membawa hal-hal baru, sama halnya dengan dalam permainan golf,” tambahnya.
Dia menjelaskan bahwa dalam konteks pekerjaannya sebagai pengelola ekosistem port, hubungan golf dan pekerjaan sangat erat. Banyak nasabah yang bermain golf, dan berbagai komunitas golf memberikan kesempatan untuk berinteraksi secara informal, menciptakan suasana yang lebih akrab dibandingkan pertemuan formal.
Ketika membahas tentang persistensi, Maya mengingatkan bahwa bekerja tidak hanya mengandalkan kepintaran semata, melainkan juga konsistensi.
“Jika kita konsisten, hasil yang diinginkan pasti akan terwujud. Sebaliknya, mengandalkan kecerdasan tanpa konsistensi dapat menghambat perkembangan seseorang,” jelasnya.
Ia memiliki hampir 40 orang anggota tim, masing-masing dengan karakter yang berbeda. Tantangan yang dihadapi adalah variasi pemahaman dalam tim, di mana beberapa anggota dapat dengan mudah memahami arahan, sedangkan yang lain membutuhkan waktu lebih lama untuk mengikuti instruksi.
Konsistensi, konsentrasi, dan kesabaran sangat penting dalam situasi ini. “Saat bermain golf, jika kita menikmati permainan tanpa beban, kita tidak memikul harapan berlebihan, dan ini berdampak positif pada performa kita,” katanya.
“Misalnya, jika kita merasa tertekan untuk mencapai sesuatu, tetapi tidak berhasil, itu bisa disebabkan ego yang harus kita lawan. Terjebak dalam perbandingan dengan keberhasilan orang lain dapat menghasilkan hasil yang berbeda dan mengalihkan fokus kita,” terangnya.
Maya juga menjelaskan tentang bagaimana ia membagi waktu antara bermain golf dan keluarga.
“Ada dukungan yang baik dari keluarga, karena golf biasanya dilakukan pada akhir pekan. Kita harus mengatur waktu dengan baik karena anak-anak perlu perhatian,” ungkapnya.
Mengenai harapan di masa depan antara golf dan karir, ia menganggap bahwa keduanya merupakan hal yang berbeda. “Namun, jika bisa diintegrasikan, itu akan menjadi pencapaian yang lebih berarti,” tutupnya. (Bagas)