Surabaya – Media Indonesia Times | Dunia olahraga golf kembali mencatat prestasi Reyna Delisa, seorang atlet junior bertalenta yang berasal dari Surabaya.
Reyna berhasil meraih beberapa gelar juara di kelas E pada turnamen Indonesian Junior Golf (IJG).
Reyna Delisa, buah hati pasangan Toni Mulku dan Fally Rose, pertama kali mengenal olahraga golf saat usianya baru 8 tahun, ketika ia terpesona melihat ayahnya berlatih di Driving Range. Sejak saat itu, minatnya tumbuh pesat, dan golf menjadi hobi utamanya selain berenang.
Kini, Reyna duduk di bangku kelas 2 SD Al-Azhar Kelapa Gading, yang terletak di Jalan Taman Bhaskara Utara, Mulyorejo, Surabaya.
Dalam debutnya sebagai atlet golf junior, ia telah berpartisipasi dalam sekitar 15 turnamen IJG, sebuah pencapaian yang menunjukkan dedikasinya yang kuat terhadap olahraga ini.
Dari semua turnamen yang diikutinya, Reyna mengungkapkan bahwa pengalaman yang paling mengesankan baginya adalah saat bertanding di Jatinangor, Jawa Tengah. Tantangan yang dihadapinya di sana sangat mendebarkan. Momen berkesan lainnya terjadi di Bukit Darmo Golf Surabaya, di mana ia bersaing ketat dengan atlet lainnya dalam atmosfer penuh semangat dan persaingan yang sehat.
Mengenai jadwal latihannya, Reyna berkomitmen berlatih minimal tiga kali dalam seminggu dengan berbagai pelatih di Driving Range, menandakan semangat juangnya yang tak tergoyahkan.
Ketika ditanya tentang cara membagi waktu antara sekolah dan latihan golf, Reyna tersenyum bangga. Ia menjelaskan bahwa ia tidak mengalami kesulitan, berkat kemampuan manajemen waktu yang diajarkan oleh Mamanya. Sebagai anak kedua dari dua bersaudara, Reyna memiliki cita-cita mulia untuk menjadi dokter spesialis anak, berharap tetap dapat bermain golf meskipun tengah menjalani profesi tersebut.
Fally Rose, sebagai orang tua, menyatakan dukungan penuh terhadap apapun yang diinginkan anaknya selama itu positif. “Penting bagi kami untuk memberikan dukungan, baik dari segi waktu, tenaga, maupun materi. Latihan golf tidak bisa dilakukan seminggu sekali atau dua kali, jadi kami selalu berupaya untuk mendukungnya selama Reyna menyukainya,” ujarnya.
Fally Rose juga menegaskan bahwa keberhasilan berawal dari kedisiplinan. Reyna sudah memahami dengan baik jadwal antara sekolah dan latihan, yang menunjukkan kemandirian dan kemampuannya dalam mengatur waktu dengan baik.
Sementara itu, Hubbie pelatih Reyna, menjelaskan bahwa Reyna adalah tipikal murid yang pendiam dan membutuhkan perhatian lebih. Meski begitu, ia cepat memahami arahan yang diberikan dan menunjukkan sikap positif terhadap setiap pelajaran serta tantangan yang dihadapinya.
Ketika menerima penjelasan, ia tidak ragu untuk bertanya apabila ada hal yang kurang dipahami, mencerminkan ketertarikan yang tinggi dan keinginan untuk belajar. Hal ini sangat penting dalam proses pembelajaran, karena menunjukkan bahwa Reyna tidak hanya pasif dalam menyerap informasi, tetapi juga aktif terlibat dalam proses tersebut.
Mengenai faktor keberhasilan, pelatih Hubbie menyatakan bahwa ia tidak dapat mengambil target penuh untuk pencapaian Reyna, karena keberhasilan merupakan hasil kerja dari banyak pelatih yang terlibat.
“Reyna memiliki pelatih bernama Phill, Faizal, dan saya sendiri. Ketiga pelatih ini memiliki pendekatan yang berbeda-beda, dan gabungan metode yang beragam ini memberikan Reyna perspektif yang lebih luas dalam pengembangan kemampuannya,” tutur Hubbie.
Phill lebih fokus pada strategi dan taktik, sedangkan Faizal berfokus pada pengembangan keterampilan teknis; di sisi lain, Hubbie berusaha membantu Reyna dengan teknik pukulan yang kuat serta dukungan moral dan motivasi.
Melalui kolaborasi ini, mereka berharap dapat memaksimalkan potensi Reyna.
Hubbie melanjutkan bahwa ia proaktif dalam mengamati perkembangan Reyna, tidak hanya dari segi fisik, tetapi juga menyediakan saran berharga tentang disiplin dan mentalitas dalam latihan.
“Dengan bimbingan dari berbagai pelatih, Reyna mendapatkan gambaran komprehensif tentang semua yang dibutuhkan untuk berhasil, baik di dalam maupun di luar lapangan,” imbuhnya.
Hubbie juga menambahkan bahwa porsi latihan Reyna bersamanya dilakukan seminggu sekali, namun sejauh ini Reyna telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam teknik pukulannya. Setiap latihan terasa seperti peluang berharga untuk belajar dan berkembang. Ketika berlatih bersama, tercipta persaingan yang sehat, yang mendorong mereka memberikan yang terbaik; Reyna menjadi salah satu yang paling bersemangat untuk memanfaatkan setiap kesempatan itu.
Hubbie menekankan bahwa secara fisik, Reyna sudah menunjukkan kemajuan yang baik untuk usianya. Ia mampu bersaing di level yang lebih tinggi. Namun, Hubbie percaya bahwa perlu memberikan arahan lebih spesifik kepada Reyna agar lebih fokus pada tujuannya.
“Saya melihat bahwa kemampuan Reyna sudah bagus, meskipun pukulannya masih sedikit tidak konsisten. Saya ingin dia lebih fokus dan menetapkan tujuan yang jelas dan terukur. Saya yakin dengan pendekatan ini, Reyna dapat mengatasi kebingungan yang ada dan lebih berkomitmen,” pungkasnya. (Bagas)