Banyuwangi, 30 Oktober 2025 — Komando Distrik Militer (Kodim) 0825 Banyuwangi menegaskan komitmennya untuk mengawal penuh pelaksanaan program bantuan pangan nasional periode Oktober–November 2025. Dalam Rapat Koordinasi yang digelar di Kompleks Pergudangan Ketapang II Perum BULOG Banyuwangi, Letkol Arm Tryadi Indrawijaya, S.H., M.I.P., selaku Dandim 0825/Banyuwangi, menekankan bahwa distribusi bantuan pangan bukan sekadar tugas administrasi, melainkan bentuk pengabdian dan ibadah yang harus dijalankan dengan disiplin, transparansi, dan hati yang tulus.
Kegiatan yang dihadiri oleh Kepala Perum BULOG Cabang Banyuwangi, Dwiyana Puspitasari, Waka BULOG Banyuwangi Kresna Mukti, serta jajaran Dinas Pertanian, Dinas PMD, Satgas Pangan, dan perangkat kecamatan serta desa penerima, membahas secara mendalam kesiapan distribusi dan pemeriksaan kualitas beras bagi 100.829 penerima manfaat (PBP) di Banyuwangi. Dwiyana menegaskan, sistem digitalisasi pemantauan penyaluran melalui aplikasi BULOG akan memastikan bantuan tepat sasaran dan akurat, sementara Dinas Pertanian akan melakukan uji kualitas sebelum komoditas disalurkan ke masyarakat.
Dalam arahannya, Dandim Tryadi Indrawijaya menilai penurunan jumlah penerima manfaat merupakan indikator positif peningkatan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi. Ia mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menurunkan angka penerima dari sekitar 2.000 menjadi 1.200 keluarga. “Ini bukti bahwa ekonomi masyarakat kita terus membaik. Tugas kami di TNI adalah memastikan program pemerintah tersalurkan dengan aman, tertib, dan tepat sasaran,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya validasi data dan koordinasi lintas instansi untuk mencegah penyimpangan serta memastikan setiap bantuan diterima oleh yang benar-benar berhak.
Sementara itu, perwakilan Dinas Pertanian Ida S. menyoroti pentingnya ketelitian dalam pendataan penerima manfaat dan pengambilan foto verifikasi agar tidak terjadi kesalahan administratif. Ia juga memastikan bahwa pemeriksaan mutu beras dilakukan secara ketat pada 20% dari total bantuan sebagai sampel uji kelayakan. Rapat ditutup dengan pengecekan langsung standar kualitas beras di Gudang BULOG Ketapang II dan foto bersama seluruh peserta. Dengan semangat kolaborasi dan integritas, seluruh pihak berkomitmen menjaga agar program bantuan pangan di Banyuwangi berlangsung tertib, akuntabel, dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat yang membutuhkan.
Red