SURABAYA — Media Indonesia Times | Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Provinsi Jawa Timur, Jatim Super Exhibition Fair (JSEF) Volume III yang digagas oleh MAKI Jatim sukses menggelar Deklarasi Anti-Bullying di lantai Ground Fairway Ninemall (Lenmarc Mall) Surabaya, Sabtu (1/11/2025).
Kegiatan ini diikuti sekitar 5.000 peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PG, PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK yang berasal dari sejumlah daerah di Jawa Timur seperti Malang, Jombang, Pasuruan, Gresik, dan Sidoarjo.
Acara yang sarat nilai edukasi dan sosial ini mendapat sambutan hangat dari peserta maupun orang tua. Antusiasme siswa terlihat sejak awal acara, mencerminkan semangat tinggi untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari perundungan.
Para orang tua pun memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Mereka menilai bahwa kesadaran anti-bullying perlu ditanamkan sejak dini agar anak-anak tumbuh dengan empati, menghargai perbedaan, dan saling menghormati.
Ketua MAKI Koorwil Jatim, Heru Satriyo, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan ajakan bagi seluruh insan pendidikan untuk bersama-sama menyatakan “Say No to Bullying.” Ia menegaskan, praktik perundungan masih sering terjadi di lingkungan sekolah dan perlu upaya bersama untuk mengatasinya.
> “Peserta yang hadir mencapai lebih dari 5.000 orang, mulai dari jenjang TK, SD, SMP, SMA hingga SMK. Mereka datang dari berbagai daerah seperti Malang, Pasuruan, Gresik, Surabaya, dan Sidoarjo,” ujar Heru.
Heru menambahkan, ke depan gerakan ini akan digencarkan di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur agar semangat anti-bullying menyebar hingga pelosok daerah.
> “Kampanye ini tidak akan berhenti di sini. Kami akan terus menyosialisasikannya sampai ke tingkat kabupaten demi mewujudkan Jawa Timur bebas dari praktik perundungan. Jika ada kasus, masyarakat bisa melapor ke nomor hotline 0813-3746-3972,” tegasnya.
Ketua Komisi Nasional (Komnas) Pendidikan Jawa Timur, Kunjung Wahyudi, turut memberikan dukungan terhadap gerakan ini.
> “Kami sangat mendukung acara ini karena di dunia pendidikan masih banyak ditemukan kasus kekerasan. Inisiatif yang dilakukan oleh Mas Heru dan tim MAKI Jatim ini sangat positif dan perlu kita dukung bersama,” ujarnya.
Ia menambahkan, seluruh lembaga pendidikan harus berperan aktif mendukung gerakan ini.
> “Tadi disampaikan bahwa lebih dari 5.000 peserta terlibat, dan nantinya gerakan ini akan hadir secara masif di tiap kabupaten/kota. Kami akan memberikan dukungan penuh agar program Zero Kekerasan di Jawa Timur benar-benar terwujud,” pungkasnya.
Selain deklarasi, JSEF Volume III MAKI Jatim juga dimeriahkan dengan lomba mewarnai yang diikuti 175 peserta dari berbagai sekolah. Melalui kegiatan ini, anak-anak diajak mengekspresikan kreativitas sekaligus menanamkan nilai-nilai positif tentang persahabatan dan toleransi.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan semangat anti-bullying terus digaungkan di seluruh sekolah di Jawa Timur, menjadi langkah nyata membentuk generasi muda yang berkarakter, peduli, dan berbudaya. (Bagas)