BANYUWANGI, – Media Indonesia Times| Tujuan mulia dibalik surat imbauan yang beredar tentang Bentuk ucapan selamat atas pelantikan Bupati dan Wabup Banyuwangi yang biasanya dalam bentuk karangan bunga, diubah atau dirupakan ( setara ) dalam bentuk paket sembako untuk didistribusikan kepada warga miskin dan warga terdampak bencana memicu pro dan kontra.
Namun dalam sebuah roda pemerintahan pro dan kontra itu merupakan hal yang wajar atau lumrah. Maksut dari imbauan tersebut adalah agar para pihak yang ingin mengirimkan karangan bunga ucapan selamat agar tidak dilakukan terlebih dahulu dan diwujudkan dalam bentuk sembako dan diberikan kepada warga miskin dan warga terdampak bencana agar bisa lebih bermanfaat. Tentu maksut dan tujuan dari isi imbauan tersebut tidak mengurangi esensi atau alokasi anggaran untuk pementasan kemiskinan.
Anggaran pemerintah daerah kabupaten Banyuwangi yang dialokasikan untuk penanganan atau pengentasan kemiskinan dan penanganan bencana tentu sudah tersedia dalam buku anggaran yang sudah final diketok palu antara eksekutif dan legislatif.
Tujuan dari surat imbauan tersebut hemat penulis sangat tepat, dimana nanti para pihak yang terlibat dalam tujuan mulia tersebut juga disebutkan, jadi pemkab tidak semata meng klaim bahwa giat tersebut adalah murni miliknya. Memahami makna dari redaksional tulisan dalam imbauan tersebut memang sedikit menggelitik hemat penulis, namun penulis menemukan jawaban yang memuaskan karena maksut dan tujuannya sangat mulia. Namun tak ada salahnya pemkab Banyuwangi saat mengeluarkan imbauan isi dari apa yang ingin disampaikan tidak memiliki multi tafsir pemahaman meskipun setiap orang punya sudut pandang yang berbeda.
IPUK FIESTIANDANI dan MUJIONO dan kandidat lain dari seluruh Indonesia hari ini, tanggal 20 Februari 2025 dilantik secara resmi oleh Presiden Indonesia pak Prabowo Subianto, semoga dengan diawali niat baik dengan mengajak semua kalangan atau elemen saling bahu membahu membantu sesama ini Banyuwangi 5 Tahun kedepan semakin berkembang dan maju. Komposisi pejabatnya tidak anti kritik dan mental fighter juga terbentuk.
Veri Kurniawan S.ST.,S.H ( Forum Analisis Kebijakan dan Pembangunan Daerah / FOSKAPDA
