Seluruh wartawan Media Indonesia Times namanya masuk di Box redaksi Klik Disini Untuk Indormasi dan Hak Jawab Klik Ini.
Accept
Media Indonesia TimesMedia Indonesia TimesMedia Indonesia Times
  • Pemerintahan
  • Hukum Dan Kriminal
  • Politik
  • Peristiwa
  • Opini
Search
  • Advertise
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Reading: ISI Surakarta Siap Hadir di Banyuwangi, Rektor Dorong Lahirnya Prodi Etno-Psikologi dan PSBKU
Share
Sign In
Notification Show More
Media Indonesia TimesMedia Indonesia Times
  • Home
  • Polri
  • TNI
  • Pemerintahan
  • Hukum Dan Kriminal
  • Olah Raga
  • Politik
  • Peristiwa
  • Opini
Search
  • Home
  • Polri
  • TNI
  • Pemerintahan
  • Hukum Dan Kriminal
  • Olah Raga
  • Umum
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Advertise
© 2022 Media Indonesia Times
Media Indonesia Times > Blog > Umum > ISI Surakarta Siap Hadir di Banyuwangi, Rektor Dorong Lahirnya Prodi Etno-Psikologi dan PSBKU
Umum

ISI Surakarta Siap Hadir di Banyuwangi, Rektor Dorong Lahirnya Prodi Etno-Psikologi dan PSBKU

Idham Holid
Uploader Idham Holid
Share
4 Min Read

Banyuwangi — Media Indonesia Times| Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta terus memperluas kiprah dan tanggung jawabnya dalam pelestarian warisan budaya bangsa. Hal itu disampaikan langsung oleh Rektor ISI Surakarta, Dr. I Nyoman Sukerna, S.Kar., M.Hum., dalam forum diskusi terbuka yang digelar pada Jumat, 11 April 2025 di Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.

Forum yang dihadiri sekitar 60 seniman dan budayawan Banyuwangi itu menjadi momentum penting dalam pematangan rencana pembukaan program studi baru ISI Surakarta di Bumi Blambangan.

Dalam pemaparannya, Dr. Sukerna menegaskan bahwa keberadaan perguruan tinggi seni negeri merupakan mandat negara dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya Indonesia. “Perguruan tinggi seni negeri seperti ISI Surakarta, ISI Yogyakarta, ISI Denpasar, ISI Padang Panjang, serta institusi baru seperti ISI Tanah Papua dan ISI Aceh, adalah garda depan pelindung budaya. Dan Banyuwangi adalah tempat yang sangat potensial untuk menjadi bagian dari jaringan besar ini,” ujarnya.

Ia mengumumkan rencana pembukaan dua program studi (prodi) baru di Banyuwangi: Etno-Psikologi dan Pendidikan Seni Berbasis Kawasan Unggulan (PSBKU), yang akan menjadi embrio berdirinya perguruan tinggi seni negeri di Banyuwangi. Perkuliahan dijadwalkan mulai berjalan pada September 2025.

Rektor ISI Surakarta juga menekankan bahwa proses pembelajaran akan melibatkan dosen lokal dan kolaborasi dengan tenaga pengajar dari Solo. “Kami tidak mungkin mengirim seluruh dosen dari Solo. Maka dari itu, kami ingin berkolaborasi dengan pelaku seni lokal, guru kesenian, dan para lulusan seni di Banyuwangi,” jelasnya.

Turut hadir dalam forum tersebut Ketua Dewan Kesenian Belambangan Hasan Basri, budayawan Samsudin Adlawi, Aekanu Haryono, serta pengurus Lentera Sastra Banyuwangi seperti Syafaat, Nurul Ludfia Rochmah, dan Nur Kholifah. Pencipta lagu Yon DD, seniman Punjul Ismuwardoyo, dan Pramoe Soekarno juga hadir dan menyambut antusias rencana besar ini.

Berita Lainnya :  Satgas Madago Raya Gunakan Mobil Dapur Umum Untuk Mendukung Program Makan Bergizi Gratis

Rektor ISI Surakarta juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui program beasiswa “Banyuwangi Cerdas” yang telah mengirim puluhan mahasiswa untuk melanjutkan studi S2 di ISI Surakarta.

“Dengan adanya Prodi Etno-Psikologi, kita bisa masuk ke ranah yang lebih dalam—mengkaji bagaimana seni dan budaya memengaruhi psikologi masyarakat, termasuk nilai-nilai lokal seperti tarawitan, gandrung, dan sebagainya,” imbuhnya.

Selain itu, ISI Surakarta juga membuka jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk pelaku seni yang telah berkarya namun belum memiliki jenjang pendidikan formal.

Menambah semangat dan visi besar forum ini, hadir pula Guru Besar ISI Surakarta, Prof. Dr. Bambang Sunarto, S.Sen., M.Sn., yang menyampaikan harapannya agar kelak institusi seni di Banyuwangi tidak hanya berhenti sebagai institut, tetapi bisa berkembang menjadi universitas seni yang lengkap dan mandiri.

“Banyuwangi memiliki kekuatan budaya yang luar biasa. Bukan tidak mungkin suatu hari nanti, yang berdiri di sini bukan hanya institut seni, tapi universitas seni yang tumbuh dari akar-akar lokal yang kuat,” ujar Prof. Bambang.

Mengakhiri sesi diskusi, Dr. Sukerna menegaskan pentingnya identitas lokal sebagai dasar pendirian kampus seni di Banyuwangi. “Kita cari nama yang benar-benar mencerminkan identitas Banyuwangi. Ini bukan sekadar cabang, melainkan tempat lahirnya pemikiran dan kreasi seni khas Blambangan,” pungkasnya.

(Red)

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Berita Sebelumnya Komandan Yonmarhanlan IV Ikuti Upacara Kenaikan Pangkat Periode April 2025
Berita Baru Update Darurat parkir liar di Rumah Sakit Blambangan: Tragedi menanti jika Dishub tetap mandul Warga: “Apa harus ada nyawa melayang dulu baru gerak?”
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Stay Connected

235.3kFollowersLike
69.1kFollowersFollow
11.6kFollowersPin
56.4kFollowersFollow
136kSubscribersSubscribe
4.4kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Yang Mungkin Anda Cari :

Umum

Kasdam Brawijaya Dampingi Kepala BNPB Tinjau Kondisi Gedung Ponpes AL-Khoziny Pasca Ambruk

01/10/2025
Umum

Nahkoda Penrem 081/DSJ Naik Pangkat, Ini Harapannya

01/10/2025
Umum

Kenaikan Pangkat Warnai Suasana Khidmat di Korem 084/Bhaskara Jaya

01/10/2025
Umum

Polisi Sigap Tangani Pohon Tumbang di Jalan Raya Rejoso

01/10/2025
Show More
Media Indonesia TimesMedia Indonesia Times
Follow US
© 2022 PT. Media Blambangan News | Media Indonesia Times
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?