SURABAYA – Media Indonesia Times | Belasan korban penipuan RR Tour & Travel meradang karena kerugian mencapai ratusan juta rupiah akibat modus paket perjalanan, hotel, dan investasi bodong. Ajaibnya, meski laporan penipuan terus bermunculan, RR Tour & Travel masih tetap beraktivitas di platform media sosial, seolah tak ada yang terjadi.
Para korban yang berjumlah 15 orang ini tergiur dengan iming-iming harga jauh dibawah pasaran untuk berbagai jasa, mulai dari pembelian voucher, tiket, tour hingga skema investasi bodong.
Hingga kini, para korban bersama kuasa hukum Zubairi, S.H., M.H telah melakukan somasi bersama kuasa hukumnya tetapi belum mendapatkan kejelasan dari pihak RR Tour Travel dan menuntut pertanggungjawaban.
Korban inisial AM mengatakan bahwa bulan Februari 2025, kami memesan paket wisata untuk keperluan kantor ke Taman Safari Prigen melalui RR Tour dan Travel Malang. Menurutnya, harga yang ditawarkan sangatlah murah dan kami mengenal langsung pemilik usaha tersebut.
“Saya badingkan dengan harga langsung dari Tanan Safari, memang RR Tour dan Travel Malang jauh lebih murah. Akhirnya, saya tertarik dan mengirimkan DP sebesar 22 juta lebih,” ujarnya, saat dihubungi wartawan melalui chat WhatsApp, Jumat (5/9/2025) siang.
Namun tak lama pasca pembayaran, AM menerima informasi dari pihak Taman Safari Prigen menyampaikan bahwa RR Tour & Travel Malang ini telah masuk daftar hitam dibeberapa hotel rekanannya.
“Saya merasa curiga dan khawatir, maka langsung menghubungi pihak RR Tour dan Travel Malang dan meminta pengembalian dana,” jelasnya.
AM menjelaskan bahwa kami telah mengikuti prosedur refund dengan mengisi formulir yang diisyaratkan dan dijanjikan uang akan dikembalikan dalam 14-60 hari kerja, hingga 4 September. Tidak ada satu pun dari tiga termin pengembalian dana yang dijanjikan terealisasi.
“Saya terima hanya janji manis atau omon-omon. Setelah 60 hari, saya hanya mendapatkan surat refund, tetapi tidak ada uang yang masuk,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga menghubungi pihak RR Tour Travel maupun sang pemilik bernama Rahma Dhania, tak membuahkan hasil. AM mengakui bahwa chat kami tidak dibalas, kantor dalam keadaan tertutup dan bahkan kolom komentar di media sosial perusahaan dibatasi.
“Sejak ungkapkan keluhan di media sosial, saya mulai dihubungi banyak korban lain hingga terbentuk sebuah grup korban RR Tour & Travel Malang. Kami bersama mereka telah mengirimkan somasi kepada pihak terkait dan mempertimbangkan melaporkan kasus tersebut ke Polisi, apabila tidak ada itikad baik,” imbuh AM.
Perempuan asal Malang berharap masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam memilih jasa perjalanan wisata.
“Jangan tergiur harga murah. Dan, kalau ada akun penjual jasa atau barang yang menonaktifkan kolom komentar baik Instagram atau tiktok, itu salah satu tanda penipuan tersebut,” harap AM.
“Saya berharap aparat penegak hukum segera turun tangan, mengingat aktivitas media sosial RR Tour dan Travel masih sangat aktif meski banyak pelanggan yang merasa dirugikan,” tuturnya.
Sementara, Korban inisial NOM mengaku bahwa awalnya, kami memesan beberapa kamar hotel untuk dua malam dan satu kamar untuk tiga malam dengan total pembayaran lunas senilai 26 juta.
“Saat tiba di hotel, saya diminta membayar uang jaminan atau deposit sebesar 8,5 juta. Selama menginap, RR Tour & Travel meminta saya untuk mentransfer uang sebesar 14 juta untuk menutupi deposit agen yang diklaimnya belum terbayar otomatis oleh sistem,” kata dia.
“Total kerugian semakin bertambah, ketika kembali mentransfer sejumlah uang untuk biaya perpanjangan sewa kamar,” tambahnya.
Ia pun memulai mencurigakan saat pihak hotel menagih pembayaran atas kamar yang diperpanjang tersebut, padahal kami sudah mentransfer biayanya ke pihak RR Tour & Travel Malang.
“Saya mulai mencurigai dan mencoba berkomunikasi dengan korban lainnya. Akhirnya, saya sadar telah menjadi korban penipuan. Akibat kejadian ini, saya bersama suami sangat terpukul dan berencana untuk segera melaporkan kasus ini bersama korban lainnya ke Polisi,” tukas dia.
Tak hanya itu, inisial NR menjadi korban penipuan voucher hotel menyampaikan bahwa awalnya, kami membeli satu paket voucher boom yang berisi 15 voucher dengan harga 10 juta. Menurutnya, pasca melakukan beberapa kali pemesanan, kami mulai mengalami kesulitan dalam pengklaiman voucher tersebut.
“Pihak RR Tour & Travel ini selalu memberikan alasan, hotel yang dipilih sedang tidak tersedia atau ada acara pemerintah yang membuat voucher tidak bisa digunakan,” kata Inisial NR.
Lebih lanjut, Ia pun mengungkapkan, dari 165 voucher yang dibelinya, ada sekitar 40 voucher yang belum terklaimlan karena proses pengklaiman yang dipersulit.
“Saya mengalami kerugian sebesar 42 juta, karena voucher yang sudah dibayar tidak bisa digunakan dan tidak ada refund dari pihak RR Tour dan Travel tersebut,” ungkap dia.
Lebih lanjut, kata NR, perushaan RR Tour dan Travel ini hanya ingin mengkipkan uangnya tanpa memberikan pelayanan yang baik.
“Saat ini, saya masih berusaha untuk mendapatkan kejelasan dari pihak RR Tour & Travel tentang status voucher. Saya pun berharap perusahaan tersebut dapat bertanggungjawab atas kerugian yang dialaminya,” pungkas dia. (Bagas)


 
			 
                                 
                             