Pasuruan – Media Indonesia Times | Universitas Negeri Malang (UM) menggelar perayaan Dies Natalis ke-71 dengan mengusung tema “Sehat Bergerak dan Berdampak”. Tema ini menjadi landasan utama dalam memantapkan posisi UM sebagai institusi pendidikan tinggi yang unggul di berbagai bidang, mulai dari kesehatan fisik hingga kualitas lulusan yang siap bersaing di kancah global.
Rangkaian acara Dies Natalis ke-71 ini menjadi momentum penting bagi UM untuk memamerkan berbagai pencapaian yang telah diraih, sekaligus merumuskan strategi pengembangan yang lebih komprehensif di masa depan. Fokus utama adalah mewujudkan sejarah sehat, yang tidak hanya terbatas pada kesehatan fisik, tetapi juga mencakup kesehatan organisasi secara keseluruhan.
Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Malang menyampaikan, “Melalui Dies Natalis ke-71 ini, kita ingin ‘memanggung’ kampus UM. Menunjukkan sejarah sehat kita, sehingga tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga sehat dalam tata kelola keorganisasian. Capaian-capaian yang belum maksimal akan kita optimalkan. Dengan demikian, kesehatan itu tidak hanya sebatas kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan organisasi. Dan semua ini harus dilakukan dengan ‘gerak’.”
“Gerak” menjadi kata kunci dalam perayaan Dies Natalis kali ini. Lebih dari sekadar aktivitas fisik seperti olahraga golf yang menjadi salah satu rangkaian acara, “gerak” di sini diartikan sebagai semangat untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas di berbagai bidang.
Prof. Dr. Hariyono juga menjelaskan bahwa UM terus berupaya menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, yang mampu memberikan dampak positif bagi almamater, masyarakat, dan dunia industri. Untuk mencapai tujuan tersebut, UM terus berbenah diri, mengevaluasi kekurangan, dan memaksimalkan potensi yang ada.
“Saya ingin UM bisa menjadi Role Model bagi universitas lainnya. Salah satunya, capaian prestasi mahasiswa kami di berbagai perlombaan, baik di level nasional maupun internasional, terus meningkat secara kuantitas maupun kualitas,” tuturnya.
Selain itu, Prof. Dr. Hariyono juga menegaskan bahwa UM terus berupaya meningkatkan kemampuan bahasa internasional bagi seluruh civitas akademika. Program menjadikan bahasa internasional sebagai second language di UM telah digalakkan sejak dua tahun terakhir. Hal ini bertujuan agar lulusan UM tidak hanya diukur dari jumlah artikel yang dipublikasikan, tetapi juga dari kemampuan mereka untuk bersaing dan berkontribusi di tingkat global.
“Sejak dua tahun terakhir, kami ingin menjadikan bahasa internasional sebagai second language di UM. Dengan demikian, kampus yang berkualitas dunia tidak semata-mata diukur dari jumlah artikel yang ditulis di jurnal publikasi, tetapi juga dari bagaimana keluarga besar UM, terutama para alumni, dapat melanjutkan studi atau bekerja di seluruh dunia setelah lulus. Inilah yang sedang kami lakukan, sehingga ke depan kampus UM dapat duduk setara dengan kampus-kampus terkenal di negara-negara lain,” jelasnya.
Melalui Dies Natalis ke-71 ini, UM juga mengundang kolega dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk menjalin silaturahmi dan berdiskusi mengenai program-program yang dapat dimaksimalkan bersama. Semangat kebersamaan dan kolaborasi menjadi kunci untuk menghadapi tantangan di era global dan mewujudkan pendidikan tinggi yang berkualitas.
Dengan semangat “Sehat Bergerak dan Berdampak”, Universitas Negeri Malang terus berupaya menjadi kampus yang unggul, berdaya saing global, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa. (Bagas)