Seluruh wartawan Media Indonesia Times namanya masuk di Box redaksi Klik Disini Untuk Indormasi dan Hak Jawab Klik Ini.
Accept
Media Indonesia TimesMedia Indonesia TimesMedia Indonesia Times
  • Pemerintahan
  • Hukum Dan Kriminal
  • Politik
  • Peristiwa
  • Opini
Search
  • Advertise
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Reading: Pertarungan Sengit.!! Pembalap Australia Pertahankan Ijen Jersey di Etape 2 Tour de Banyuwangi Ijen
Share
Sign In
Notification Show More
Media Indonesia TimesMedia Indonesia Times
  • Home
  • Polri
  • TNI
  • Pemerintahan
  • Hukum Dan Kriminal
  • Olah Raga
  • Politik
  • Peristiwa
  • Opini
Search
  • Home
  • Polri
  • TNI
  • Pemerintahan
  • Hukum Dan Kriminal
  • Olah Raga
  • Umum
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Advertise
© 2022 Media Indonesia Times
Media Indonesia Times > Blog > Olah Raga > Pertarungan Sengit.!! Pembalap Australia Pertahankan Ijen Jersey di Etape 2 Tour de Banyuwangi Ijen
Olah Raga

Pertarungan Sengit.!! Pembalap Australia Pertahankan Ijen Jersey di Etape 2 Tour de Banyuwangi Ijen

Idham Holid
Uploader Idham Holid
Share
9 Min Read

BANYUWANGI –Media Indonesia Times| Etape dua International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) yang menempuh rute sejauh 153 kilometer, dengan start di Alas Purwo dan finish di Kantor Pemkab Banyuwangi berlangsung sengit, Selasa (23/07/2024). Bahkan terjadi dua kali crash yang dialami belasan pembalap menjelang garis finish, karena puluhan pembalap saling adu sprint untuk mengamankan kemenangan.

Sejak lima kilometer terakhir menjelang finish, sekitar 50 pembalap berada dalam peloton (rombongan besar), sehingga para sprinter masing-masing tim saling adu kecepatan untuk meraih juara.

Beberapa pembalap melakukan manuver, namun justru menyebabkan crash yang melibatkan belasan pembalap lainnya. Tercatat terjadi dua kali crash di rombongan besar yang membuat banyak pembalap terjungkal.

Akhirnya pembalap asal Estonia, Martin Laas dari tim Ferei Quick-Panda Podium Mongolia Team, berhasil menjadi yang tercepat dan meraih juara Etape 2, dengan catatan waktu 3 jam 20 menit 46 detik.

“Saya sangat senang. Ini adalah kerja tim yang brilian. Memang sudah menjadi rencana kami dari awal. Kami melihat peluang saat peloton berhasil mengejar leader. Walaupun menjelang finish cukup kacau, namun saya fokus untuk tetap berada di depan dan akhirnya bisa finis pertama,” ujar Martin Laas, disela usai melakoni balapan.

Di peringkat kedua, diraih Abdul Halil Mohamad Izzat Hilmi (Malaysia Pro Cyvling), dan Kusuma Terry Yudha dari Kelapa Gading Bikers di urutan ketiga.

Sebenarnya pembalap CCACHE X PAR KUP, Bentley Niquet Olden, mendominasi sejak 40 kilometer awal hingga 15 kilometer menjelang finish. Dia meraih intermediate sprint di KM 45,7 Bandara Banyuwangi, KM 91,8 Sumberwadung Genteng, dan KM 118,9 Srono. Bahkan dia juga meraih King of Mountain (KoM) di KM 65,6 Songgon.

Ironisnya, sekitar lima kilometer menjelang finish, Bentley tertangkap peloton dan akhirnya gagal menjadi yang tercepat di etape 2.

“Saya sudah berusaha untuk bertahan lebih lama lagi, tapi tubuh saya berkata lain. Tapi tujuan saya tercapai meraih KoM di etape 2. Saya akan bidik KoM di etape berikutnya karena itu kekuatan saya,” kata Bentley.

Berita Lainnya :  Jotosen Ajang Olahraga Golf Bergengsi Dan Spektakuler 2024 Jalin Donasi Kepedulian Sosial Masyarakat dan Mahasiswa, Dalam Menyukseskan Dies Natalis ke 64

Meski gagal menjadi yang tercepat di Etape 2, Bentley mengaku sangat terkesan bisa tampil di Tour de Banyuwangi Ijen. Menurutnya kompetisi ini menjadi yang paling berkesan bagi dirinya selama mengikuti kompetisi serupa, karena semangat dari masyarakat Banyuwangi yang luar biasa.

“Pendukung di sini sangat luar biasa, saya tidak temukan di kejuaraan lain. Saya dipanggil Incredible Bentley, saya merasa tersanjung,” ujar Bentley.

Bentley juga meminta maaf dirinya gagal meraih podium, padahal mendominasi mulai awal menjelang 5 KM terakhir race. Meski demikian Bentley berhak atas Rebound Jersey (Polkadot Jersey) karena berhasil menjadi yang tercepat di King of Mountain.

Meski Martin Laas berhasil menjadi yang tercepat di Etape dua, namun Ijen Sulfur Jersey (Yellow Jersey) tetap menjadi milik pembalap asal Australia, Ryan Cavanagh, dari Kinan Racing Team, Jepang, yang diraih sejak etape pertama.

Race Director ITdBI Jamaludin Mahmud, mengatakan berdasarkan regulasi apabila terjadi crash di 3 kilometer menjelang finish, pembalap dalam satu peloton yang terlibat kecelakaan tersebut maka catatan waktunya dihitung sama.

“Seluruh pembalap dalam satu rombongan besar yang terlibat kecelakaan menjelang finish, catatan waktunya dihitung sama atau same time. Terdapat sekitar 50 pembalap yang catatan waktunya sama di etape 2 ini,” kata Jamaludin.

Itulah yang membuat Cavanagh tetap berhak menyandang Ijen Sulfur Jersey (Yellow Jersey). Selain itu, Cavanagh juga menyandang G-Land Jersey (Green Jersey), dengan mengumpulkan total 27 poin. Cavanagh mengaku akan terus berusaha untuk mempertahankan Ijen Sulfur Jersey.

“Bertanding di Banyuwangi memang selalu sulit. Jalanan sangat sulit mulai dari belokan hingga nantinya di Gunung Ijen. Saya akan berusaha sekuat tenaga,” kata Cavanagh. (*) – Media Indonesia Times| Etape dua International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) yang menempuh rute sejauh 153 kilometer, dengan start di Alas Purwo dan finish di Kantor Pemkab Banyuwangi berlangsung sengit, Selasa (23/07/2024). Bahkan terjadi dua kali crash yang dialami belasan pembalap menjelang garis finish, karena puluhan pembalap saling adu sprint untuk mengamankan kemenangan.

Berita Lainnya :  Golf Bareng Bersama Keluarga Besar Abah Iswaluyo Dalam Syukuran Pernikahan Bagas Iman Waluyo

Sejak lima kilometer terakhir menjelang finish, sekitar 50 pembalap berada dalam peloton (rombongan besar), sehingga para sprinter masing-masing tim saling adu kecepatan untuk meraih juara.

Beberapa pembalap melakukan manuver, namun justru menyebabkan crash yang melibatkan belasan pembalap lainnya. Tercatat terjadi dua kali crash di rombongan besar yang membuat banyak pembalap terjungkal.

Akhirnya pembalap asal Estonia, Martin Laas dari tim Ferei Quick-Panda Podium Mongolia Team, berhasil menjadi yang tercepat dan meraih juara Etape 2, dengan catatan waktu 3 jam 20 menit 46 detik.

“Saya sangat senang. Ini adalah kerja tim yang brilian. Memang sudah menjadi rencana kami dari awal. Kami melihat peluang saat peloton berhasil mengejar leader. Walaupun menjelang finish cukup kacau, namun saya fokus untuk tetap berada di depan dan akhirnya bisa finis pertama,” ujar Martin Laas, disela usai melakoni balapan.

Di peringkat kedua, diraih Abdul Halil Mohamad Izzat Hilmi (Malaysia Pro Cyvling), dan Kusuma Terry Yudha dari Kelapa Gading Bikers di urutan ketiga.

Sebenarnya pembalap CCACHE X PAR KUP, Bentley Niquet Olden, mendominasi sejak 40 kilometer awal hingga 15 kilometer menjelang finish. Dia meraih intermediate sprint di KM 45,7 Bandara Banyuwangi, KM 91,8 Sumberwadung Genteng, dan KM 118,9 Srono. Bahkan dia juga meraih King of Mountain (KoM) di KM 65,6 Songgon.

Ironinya, sekitar lima kilometer menjelang finish, Bentley tertangkap peloton dan akhirnya gagal menjadi yang tercepat di etape 2.

“Saya sudah berusaha untuk bertahan lebih lama lagi, tapi tubuh saya berkata lain. Tapi tujuan saya tercapai meraih KoM di etape 2. Saya akan bidik KoM di etape berikutnya karena itu kekuatan saya,” kata Bentley.

Berita Lainnya :  Dimeriahkan Golf Bersama, Syamanta Novan Dilantik dan Diambil Sumpah Menjadi Ketua PGI Kota Surabaya Periode 2024 - 2028

Meski gagal menjadi yang tercepat di Etape 2, Bentley mengaku sangat terkesan bisa tampil di Tour de Banyuwangi Ijen. Menurutnya kompetisi ini menjadi yang paling berkesan bagi dirinya selama mengikuti kompetisi serupa, karena semangat dari masyarakat Banyuwangi yang luar biasa.

“Pendukung di sini sangat luar biasa, saya tidak temukan di kejuaraan lain. Saya dipanggil Incredible Bentley, saya merasa tersanjung,” ujar Bentley.

Bentley juga meminta maaf dirinya gagal meraih podium, padahal mendominasi mulai awal menjelang 5 KM terakhir race. Meski demikian Bentley berhak atas Rebound Jersey (Polkadot Jersey) karena berhasil menjadi yang tercepat di King of Mountain.

Meski Martin Laas berhasil menjadi yang tercepat di Etape dua, namun Ijen Sulfur Jersey (Yellow Jersey) tetap menjadi milik pembalap asal Australia, Ryan Cavanagh, dari Kinan Racing Team, Jepang, yang diraih sejak etape pertama.

Race Director ITdBI Jamaludin Mahmud, mengatakan berdasarkan regulasi apabila terjadi crash di 3 kilometer menjelang finish, pembalap dalam satu peloton yang terlibat kecelakaan tersebut maka catatan waktunya dihitung sama.

“Seluruh pembalap dalam satu rombongan besar yang terlibat kecelakaan menjelang finish, catatan waktunya dihitung sama atau same time. Terdapat sekitar 50 pembalap yang catatan waktunya sama di etape 2 ini,” kata Jamaludin.

Itulah yang membuat Cavanagh tetap berhak menyandang Ijen Sulfur Jersey (Yellow Jersey). Selain itu, Cavanagh juga menyandang G-Land Jersey (Green Jersey), dengan mengumpulkan total 27 poin. Cavanagh mengaku akan terus berusaha untuk mempertahankan Ijen Sulfur Jersey.

“Bertanding di Banyuwangi memang selalu sulit. Jalanan sangat sulit mulai dari belokan hingga nantinya di Gunung Ijen. Saya akan berusaha sekuat tenaga,” kata Cavanagh. (Red)

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Berita Sebelumnya Mbah Semar “HAN 2024” PR Pemerintah Mencerdaskan GENERASI PENERUS BANGSA Dalam Pendidikan
Berita Baru Update Etape Dua TdBI, Pembalap Susuri Cagar Biosfer Dunia di Alas Purwo Banyuwangi

Stay Connected

235.3kFollowersLike
69.1kFollowersFollow
11.6kFollowersPin
56.4kFollowersFollow
136kSubscribersSubscribe
4.4kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Yang Mungkin Anda Cari :

Olah Raga

Grand Event ISAA: Memadukan Golf, Musik dan Jaringan Bisnis Dalam Mendorong Pertumbuhan Industri Pelayaran

17/05/2025
Olah Raga

Yuk Intip ! Persiapan Atlet Porprov 2025 Kabupaten Jember

16/05/2025
Olah Raga

Turnamen Golf Piala Bergilir Rektor Universitas Airlangga 2025: Momen Persatuan dan Kebersamaan Dalam Upaya Membangun Atlet Golf Muda Serta Kepedulian Sosial

11/05/2025
Olah Raga

Turnamen Golf ABG 2025: Membangun Jaringan Profesional dan Soliditas Alumni Dalam Upaya Menghasilkan Atlet Untuk Universitas Brawijaya

05/05/2025
Show More
Media Indonesia TimesMedia Indonesia Times
Follow US
© 2022 PT. Media Blambangan News | Media Indonesia Times
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?