BANYUWANGI – Media Indonesia Times| Tangis haru bercampur senyum bahagia menyambut aliran air bersih pertama dari sumur bor yang dibangun melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 Kodim 0825/Banyuwangi di Desa Siliragung, Kecamatan Siliragung. Bagi warga, ini bukan sekadar air—ini adalah kehidupan, harapan, dan kemerdekaan dari kekeringan yang selama ini membelenggu.
Pembangunan sumur bor ini merupakan bagian dari sejumlah sasaran fisik TMMD yang digelar sejak awal Juli 2025. Bersama warga, prajurit Satgas TMMD dari Yonif 527/Baladibya Yudha dan Babinsa Posramil 0825/24 Siliragung bahu-membahu mengebor tanah demi menghadirkan sumber kehidupan baru bagi masyarakat.
“Sudah bertahun-tahun kami harus jalan kaki ke sumber air yang jauh, apalagi kalau musim kemarau datang, air benar-benar langka. Sekarang air ada di depan rumah kami. Terima kasih, TNI,” ungkap Sumiati (45), salah satu warga Dusun Krajan dengan mata berkaca-kaca.
Kebahagiaan warga ini tak lepas dari semangat kebersamaan yang dibawa oleh Satgas TMMD. Sertu Sutriyadi, salah satu Babinsa yang terjun langsung dalam proses pengeboran, menyampaikan bahwa keberhasilan ini adalah buah dari sinergi yang tulus antara TNI dan rakyat.
“Kami tidak hanya membangun infrastruktur, tapi juga membangun hati. Semangat gotong royong inilah kekuatan bangsa,” tegas Sertu Sutriyadi, Rabu (30/7/2025).
Komandan Kodim 0825/Banyuwangi sekaligus Dansatgas TMMD ke-125, Letkol Arh Joko Sukoyo, mengatakan bahwa pembangunan sumur bor ini adalah bentuk kepedulian TNI terhadap kebutuhan dasar masyarakat.
“Air adalah hak dasar rakyat. Kami hadir untuk memastikan mereka bisa hidup lebih sehat, lebih layak, dan lebih mandiri,” ujarnya.
Sebelum sumur bor ini dibangun, warga Desa Siliragung harus menempuh jarak hingga 1–2 km hanya untuk mendapatkan air bersih. Kini, dengan adanya sumur bor hasil karya TMMD, beban itu sirna. Warga bisa mengakses air langsung dari kran yang dipasang di titik strategis pemukiman.
Selain sumur bor, TMMD ke-125 di Siliragung juga menggarap sejumlah pembangunan vital lain, seperti pembuatan rabat beton, pembangunan jembatan penghubung antar dusun, serta renovasi rumah tidak layak huni (Rutilahu). Semua kegiatan ini menggandeng partisipasi aktif masyarakat, menumbuhkan kembali nilai-nilai persatuan dan gotong royong di akar rumput.
Program TMMD bukan sekadar agenda pembangunan fisik. Ia adalah roh kemanunggalan antara TNI dan rakyat—sebuah perjalanan kolaboratif untuk membangun desa, memperkuat ketahanan sosial, dan menanamkan optimisme baru di pelosok-pelosok negeri.
Di Siliragung, air memang yang pertama mengalir. Namun di baliknya, semangat juang, cinta tanah air, dan solidaritas antarwarga-lah yang sebenarnya membasahi ladang-ladang harapan.
Sumber Redaksi MIT.