Seluruh wartawan Media Indonesia Times namanya masuk di Box redaksi Klik Disini Untuk Indormasi dan Hak Jawab Klik Ini.
Accept
Media Indonesia TimesMedia Indonesia TimesMedia Indonesia Times
  • Pemerintahan
  • Hukum Dan Kriminal
  • Politik
  • Peristiwa
  • Opini
Search
  • Advertise
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Reading: Badan Gizi Nasional Tinjau Pelaksanaan MBG di Banyuwangi
Share
Sign In
Notification Show More
Media Indonesia TimesMedia Indonesia Times
  • Home
  • Polri
  • TNI
  • Pemerintahan
  • Hukum Dan Kriminal
  • Olah Raga
  • Politik
  • Peristiwa
  • Opini
Search
  • Home
  • Polri
  • TNI
  • Pemerintahan
  • Hukum Dan Kriminal
  • Olah Raga
  • Umum
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Advertise
© 2022 Media Indonesia Times
Media Indonesia Times > Blog > Pemerintahan > Badan Gizi Nasional Tinjau Pelaksanaan MBG di Banyuwangi
Pemerintahan

Badan Gizi Nasional Tinjau Pelaksanaan MBG di Banyuwangi

Idham Holid
Uploader Idham Holid
Share
3 Min Read

BANYUWANGI –Media Indonesia Times|  Badan Gizi Nasional meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Banyuwangi. Rombongan dipimpin langsung Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan Badan Gizi Nasional (BGN) Letjen TNI (Purn) Dadang Hendra Yudha dan diterima langsung oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Kamis (16/10/2025).

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra, Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Arm. Triyadi Indrawijaya.

Deputi Dadang mengatakan tujuan kedatangan BGN ke Banyuwangi untuk melihat langsung dan melakukan monitoring terhadap dapur- dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang sudah beroperasional.

“Kesini untuk melihat langsung dapur-dapur yang sudah melakukan operasional. Apakah sudah sesuai dengan standar operasional BGN atau belum. Kalaupun ada kekurangan, kita koreksi dan lakukan perbaikan sesuai SOP nya. Tujuannya agar supaya outcomenya sama, yakni dapur memberikan makanan sesuai standar gizi yang sudah ditentukan,” kata Deputi Dadang.

Standar BGN yang harus dipenuhi oleh dapur/SPPG mencakup empat aspek. Pertama adalah Standar Kecukupan Kalori. Standar kedua, BGN adalah standar Komposisi Kandungan Gizi atau persentase angka kecukupan gizi. Dimana harus diperhatikan keseimbangan antara jumlah asupan karbohidrat, protein hewani/nabati dan seratnya.

“Jumlah kebutuhan kalori dan kebutuhan gizi berbeda-beda antara anak SD, SMP, SMA juga untuk ibu hamil dan menyusui. Semuanya harus diukur dan dipastikan sesuai oleh ahli gizi yang bertugas di SPPG,” kata Deputi.

Ia melanjutkan, standar BGN ketiga yakni Standar Hiegienis atau kebersihan. Sedangkan standar keempat adalah Standar Keamanan.

“Standar Hiegenitas dan Standar Keamanan ini wajib diterapkan di semua SPPG. Baik hiegenitas dan keamanan mulai bahan baku, proses produksi, penditribusian dan penyimpanannya,” terangnya.

Berita Lainnya :  Dukung Ketahanan Pangan, Kapolda Kalteng Bersama Gubernur dan Forkopimda Panen Raya Padi di Pulang Pisau Serentak Bersama 13 Prrovinsi Lainnya

“Ke empat standar BGN ini harus dipatuhi dan dipenuhi oleh semua pengelolaa SPPG,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Deputi Dadang juga mengajak daerah untuk turut berkolaborasi menyukseskan program MBG. Salah satunya membantu SPPG untuk bisa memenuhi standar hiegenitas dan bisa mendapatkan sertifikas laik higienis dan sanitasi (SLHS).

“Selain itu program MBG ini juga memiliki multiplier effect yang cukup besar bagi perekonomian daerah dan membuka lapangan pekerjaan,” uangkapnya.

Saat ini di Banyuwangi terdapat 38 SPPG dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 111.805 orang siswa mulai dari pelajar TK, SD, SMP, SMA dan pondok pesantren.

Sementara itu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, pemerintah daerah siap berkolaborasi agar MBG di Banyuwangi berjalan dengan aman dan lancar. Salah satunya, pemkab menggelar pelatihan keamanan pangan bagi petugas penjamah makanan (pengelola) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Saat ini jumlah petugas penjamah makanan yang telah mengikuti pelatihan keamanan pangan sebanyak 448. Sementara sudah 11 SPPG di Banyuwangi yang mendapatkan sertifikat SLHS.

“Kami juga memerintahkan puskesmas untuk melakukan pendampingan dalam pengelolaan MBG, melakukan inspeksi kesehatan lingkungan dan pemeriksaan sampel makanan di laboratorium, serta penerbitan Sertifikat Laik Hygiene dan Sanitasi (SLHS) bagi SPPG yang telah memenuhi standar,” ungkap Ipuk. (Redaksi MIT*)

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Berita Sebelumnya Pertumbuhan Pengguna Kereta Api ke Banyuwangi Terus Meningkat, Tiga Stasiun Direnovasi dengan Nuansa Adat Osing
Berita Baru Update Gesah Desa, Bupati Ipuk Minta BPD Turut Selaraskan Kebijakan Desa dan Pemkab
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Stay Connected

235.3kFollowersLike
69.1kFollowersFollow
11.6kFollowersPin
56.4kFollowersFollow
136kSubscribersSubscribe
4.4kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Yang Mungkin Anda Cari :

Pemerintahan

Tim Penilai Inovasi Daerah Tinjau Lapang ke Banyuwangi

15/11/2025
Pemerintahan

Tingkatkan Pencegahan, Banyuwangi Jemput Bola dan Skrining TBC Serentak di 25 Puskesmas

14/11/2025
Pemerintahan

Perkuat Akses Kesehatan, Banyuwangi Hadirkan Layanan Spesialis di Tiap Puskesmas

14/11/2025
Pemerintahan

Akhir Pekan Ini, Banyuwangi Gelar Balap Sepeda BMX Internasional Diikuti Rider Lintas Negara

14/11/2025
Show More
Media Indonesia TimesMedia Indonesia Times
Follow US
© 2022 PT. Media Blambangan News | Media Indonesia Times
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?